Saya bukan penulis. Hobi juga bukan menulis. Mungkin bisa dikatakan, saya hanya penikmat tulisan.
Tulisan ini bukan panduan menulis. Jika Anda ingin tahu bagaimana cara menulis yang baik, sila cari dengan kata kunci. Ada banyak artikel lain tentang panduan menulis, bahkan cara untuk mendongkrak tulisan menjadi artikel utama pun tersedia.
Kali ini saya ingin sedikit bercerita hal tulis-menulis. Karena tayang di portal, maka anggaplah ceritanya secara umum tentang menulis di kompasiana (selanjutnya saya tulis K), kecuali disebut secara spesifik.
Sebelum bercerita lebih jauh, saya ingin mengangkat dua hal yang menarik perhatian akhir-akhir ini.
Pertama tentang K-rewards (karewar), dan kedua tentang tampian jumlah viewer dengan ikon mata di kanan bawah gambar utama artikel.
Masalah karewar sebenarnya bukan terjadi kali ini saja. Seperti deja vu kalau membaca artikel tentang karewar. Dulu, saya tidak ingat berapa tahun lalu, polemik karewar sudah terjadi. Sebelum ini kalau tidak salah tentang artikel anime yang mendapat karewar cukup lumayan.
Maksud K mungkin baik. Memberi imbalan bagi penulis yang membantu K dalam bentuk menyumbang tulisan, dan menggaet banyak pembaca.
Banyaknya pembaca (atau setidaknya pengunjung) K tentu bagus untuk bisnis. Penulis senang mendapat duit (baca: reward), dan K juga terbantu dengan trafik yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan efek tambahan pendapatan, misalnya dari iklan.
Akan tetapi, kalau dari tahun ke tahun selalu saja ada masalah, mungkin "ramuan" untuk menentukan karewar kurang pas.
Tidak perlu belajar dari mbok penjual jamu untuk masalah ramuan. K hanya perlu meninjau kembali atau menemukan formula pas, agar karewar tepat sasaran.