Lihat ke Halaman Asli

Lupin TheThird

TERVERIFIKASI

ヘタレエンジニア

Diplomasi Perut

Diperbarui: 5 November 2023   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diplomasi Perut (diolah dari DALL-E 3)

Saya tidak begitu paham apakah kata diplomasi cocok digunakan untuk acara makan siang Presiden Jokowi dengan para capres Senin lalu. Berhubung menulis di kompasiana, dan topik pilihan menggunakan kata diplomasi, maka saya ikutan saja.

Akan tetapi, saya tidak menggunakan gabungan kata diplomasi dengan makan siang, maupun meja makan. Karena bagi saya, bukan makanan atau meja makannya yang punya arti disitu.

Kata perut saya pilih untuk menggantikan karena dua alasan. 

Pertama, kata ini lebih menarik dan “seksi”. Seperti kata tari perut, ya kan? 

Harap diingat, diplomasi perut disini jangan diartikan sebagai, saingan siapa yang punya perut besar ya. Ulasannya mengapa saya memilih perut, bisa Anda simak dibawah.

Kedua, perut menjadi pilihan karena banyak istilah di Jepang menggunakan kata ini, ditambah menurut pertimbangan pribadi lebih pas digunakan. Saya akan memberikan contoh dari peristiwa sejarah, dan dari idiom.

Baiklah, langsung ke ulasan. Pada peristiwa sejarah Jepang, diplomasi perut pernah dilakukan. Yaitu pada era sengoku jidai, atau masa para daimyo (penguasa daerah) berebut daerah kekuasaan.

Uesugi Kensin, seorang daimyo daerah Echigo-no-kuni (sekarang bernama Prefektur Niigata) berperang melawan Takeda Shingen, seorang daimyo penguasa daerah Kai-no-kuni (Prefektur Niigata) dan Shina-no-kuni (Prefektur Nagano).

Daerah kekuasaan Takeda adalah nairiku, atau daerah tengah-tengah jauh dari laut. Karena laut adalah jalur penting untuk pasokan barang saat itu, maka perang berkepanjangan membuat daerah kekuasaan Takeda Shingen kekurangan stok barang dan makanan, terutama garam.

Kita tahu bahwa masakan Jepang membutuhkan garam sebagai bahan dasar. Sehingga ketiadaan stok garam membuat mereka panik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline