Ada beberapa daerah di dunia mendapat julukan kota yang tidak pernah tidur. Tokyo merupakan salah satunya.
Mungkin ada dari Anda yang pernah berkunjung ke Tokyo. Namun, apakah Anda sudah pernah mengintip bagaimana kehidupan malam di Tokyo?
Kehidupan malam memang bagian yang tidak terpisahkan dari Tokyo. Kalau boleh saya katakan secara ekstrem, Tokyo tanpa kehidupan malam seperti makan sashimi tanpa wasabi (semacam lobak yang diparut dan kalau dimakan berasa pedas di hidung). "Kurang nampol", kalau meminjam istilah anak zaman now.
Tokyo mempunyai beberapa daerah yang tidak tidur. Dengan kata lain, selalu ada saja aktivitas terjadi selama 24 jam.
Daerah tersebut antara lain Roppon-gi, Shibuya, Akasaka, dan tentunya Shinjuku.
Mari kita lihat Shinjuku secara lebih detail lagi.
Area Shinjuku secara garis besar bisa dibagi menjadi 2 bagian utama. Jika kita posisikan Stasiun Shinjuku di tengah-tengah, maka Shinjuku bisa dibagi menjadi area di sebelah barat dan timur dengan batas jalur kereta api yang membelah dari utara ke selatan.
Bagian barat Shinjuku kebanyakan dipenuhi dengan gedung pencakar langit, yang merupakan pusat kegiatan bisnis dan perkantoran.
Sedangkan di sebelah timurnya adalah daerah hiburan dan tempat orang berbelanja.
Kali ini saya ingin bercerita tentang Kabukicho, khususnya kehidupan malam di area yang terletak di sebelah timur Shinjuku ini.
Kabukicho merupakan distrik entertainment terbesar di Jepang, bahkan di kawasan Asia.