Lihat ke Halaman Asli

Lupin TheThird

TERVERIFIKASI

ヘタレエンジニア

Klepon yang Merdeka

Diperbarui: 15 Agustus 2020   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber sekretariat negara)

Sebagai orang Indonesia, saya memang patut bersyukur karena negara yang dijuluki sebagai zamrud khatulistiwa ini mempunyai banyak kekayaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

Misalnya kekayaan alam berupa flora dan fauna, keberagaman suku, budaya, bahasa, dan adat istiadat. Termasuk juga kekayaan hasil olahan pangan, dengan wujud minuman dan makanan tradisional.

Hal terakhir yang saya sebut, sempat menjadi bahan perbincangan hangat.

Baru-baru ini ada seorang "profesor" mengaku sudah menemukan minuman ramuan tradisional sebagai penangkal Covid-19. Ada lagi yang masih segar dalam ingatan kita, yaitu polemik tentang makanan klepon.

Hari ini, tanggal 15 Agustus merupakan tahun ke-75 setelah Jepang mengumumkan untuk bertekuk lutut pada Amerika dan sekutunya. Dalam bahasa Jepang disebut shuusen-kinenbi atau peringatan atas berakhirnya perang.

Pertimbangan utama Jepang (dalam hal ini Kaisar Hirohito) mengibarkan bendera putih adalah, hancur leburnya kota Hiroshima dan Nagasaki karena dijatuhi bom atom oleh Amerika, masing-masing pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.

Sementara itu, dua hari lagi kita akan memperingati ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-75.

Mungkin bagi sebagian besar orang, perayaan ulang tahun ini hanya sekadar kerutinan yang dilakukan setiap tahun. Karena memang pada tanggal 17 Agustus, tiap tahun pasti ada pengulangan aktivitas yang sama.

Misalnya mengadakan berbagai macam perlombaan, entah itu lomba balap karung, pertandingan bulu tangkis, lomba makan kerupuk, lomba karaoke, panjat pinang, mulai dari tingkat RT sampai provinsi.

Tahun ini mungkin kerutinan tersebut tidak bisa dilaksanakan.

Kemudian kerutinan lain adalah, orang akan mengibarkan Sang Dwiwarna. Baik di depan rumah masing-masing, di gedung perkantoran serta hiburan, pada mobil, di warung-warung, dan pada semua tempat yang memungkinkan untuk dipasang bendera.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline