Lihat ke Halaman Asli

[KC] Peluk

Diperbarui: 2 Oktober 2015   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sry Lestari Samosir

No. 106

Kurebahkan tubuhku di singgasana kamar yang nyaman. Lelah. Bermanja dengan bebantalan. Kuserongkan lekuk tubuhku ke arah kiri dan menatap bufeet di sudut itu. Tepat di atasnya terletak bingkai foto. Foto aku dan dia. Ku raih foto itu. Rona pipiku merekah. “Alex”. Pikirku melayang sembari telunjukku mengusap gambarnya. Benakku berkata,”Empat bulan yang lalu pria yang aku elus rambutnya dengan penuh kasih ini hanyalah orang asing. Tapi kini dia adalah sumber kebahagiaanku. Perkenalan yang bercampur sedikit bumbu percomblangan terngiang manis diingatanku. Terselubung modus nan tulus untuk sekadar bertemu dan saling mengenal kala itu.

Pun nurani berbisik manis menyatakan kamulah satu dan hanya untukku. Jika Tuhan melihat iman umatnya, manusia melihat kesungguhan sesamanya. Dan dia sungguh memperjuangkan aku. Ah, aku jadi melow. Aku memeluk bingkai foto.

I love you somuch”. Tak lelah bibir kita mengucap kalimat ini setiap hari. Lagi aku asik tenggelam melow ria getar cintaku. Senyum-senyum sendiri. Aku merasa betapa beruntungnya aku mendapat kesempatan dicintai olehnya. Atas rasa syukur itu, tergeraklah aku mengungkapkannya dalam puisi untuk dia yang tercinta. Bangun. Duduk. Meja, pena dan kertas. Satu persatu kata terangkai. Pikir, tulis, hapus, pikir, tulis, hapus. Lelah, berAkhirnya tercipta puisi yang seapaadanya namun tercurah segala rasa cinta.

Teruntuk Alex Hong-hongku terkasih.....

Selalu ada senyuman, pelukan dan cinta kala kita bersua. Yah.. Kamu priaku yang berhati embun selalu berhasil meneduhkan aku. Pun semenjak hadirmu di sisi, aku tak pernah melayu. Semerbak harum kasih yg kita tebarkan menjadikan kelopak diri kita semakin berseri. Curahan kasih yg tidak hanya untuk kita berdua, tapi juga menyebar kepada keluarga, saudara dan sahabat. Terimakasih kepada Semesta yg memberikan dayanya menyatukan kita.

Altar yang kudus dan janji pernikahan suci menanti kita 365 hari lagi..
Kini aku menempah diri untuk jadi wanita terhebatmu. Doa dan harapan yg kita lambungkan pasti diterima Tuhan Allah kita.

Orang asing yang kini menjadi belahan hati. Terimakasih sayang Daniel Alex Silaban.
Aku mengasihimu..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline