Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Mesti Takut?!

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kenapa mesti takut saat berhadapan denganku?

Aku bukanlah seekor serigala yang siap menerkammu kapan saja. Aku juga bukan seorang nenek sihir yang bisa merubahmu sekehendak hatiku. Aku pun bukan seorang penjagal yang saat kau membuatku marah, maka langsung kutebas kepalamu dengan pedangku.

Hei, tak perlulah kau bersembunyi di sana. Di balik tudung kecemasanmu yang tidak beralasan.

Apa kau takut jika nanti kuberniat untuk menyeretmu ke ruang hatiku?

Kau pikir aku akan mencuri hatimu. Kemudian menyekapnya di dalam ruang isolasi sunyi.

Haha..
Tentu saja aku tidak akan melakukan hal tersebut. Bagaimana mungkin korban pencurian melakukan tindak pencurian yang serupa?

Lagipula mana kusanggup menyimpan hatimu di hatiku. Hatiku ini terlalu sempit untuk memasukkan hatimu ke dalamnya. Karna sebagian hatiku telah berhasil digondol orang yang tak berperikepencintaan. Hingga menyebabkan hatiku teronggok tinggal setengah.

Jadi, kau tak perlu takut. Tenang saja.. Mana tega aku membiarkanmu merengek meratapi kepengapan ruang hatiku. Mungkin kau akan menceracau bahwa ruang hatiku tak lebih indah dibandingkan dengan ruang hati milik kekasihmu.

Itu jelas, karna siapalah aku ini. Aku hanya korban dari kasus pencurian hati. Dan aku tak ingin mencetak kejadian yang serupa denganmu.

Aku tak mau namamu sampai masuk ke Headline News keesokan paginya.

Gawat. Bisa-bisa aku lebih lama lagi mendekam di penjara kegalauan. Dan aku tak mau menikmati sajian kecemburuan di sana. Menambah kesengsaraan saja..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline