Lihat ke Halaman Asli

Persaingan Paman Sam-Mao Zhetung :Indonesia Terjepit Perang Dingin di Kawasan Asia Pasifik!

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana pidato Barack H.Obama ,bahwa Gedung Putih sebagai kekuatan di Pasifik sehingga sudah semestinya mempertahankan kehadirannya di kawasan tersebut.Asia Pasifik sebagai lintasan yang sangat penting bagi Paman Sam,karena setiap tahunnya milyaran dolar melewati kawasan itu.Karena alasan itulah maka Paman Sam perlu senantiasa mengawasi kawasan supaya terjamin keamanannya,kepentingannya tidak terganggu .

Didepan sidang Parlemen Australia,Barack H.Obama menyebutkan secara gamblang bahwa akan membangun pangkalan militernya di kota Darwin,Australia Utara .Pangkalan militer AS di kota Darwin ditujukan untuk menanggulangi bencana secara cepat dan efektif dan efisien.Mendengar penrnyataan Barack H.Obama tersebut segera mendapat rekasi keras dari Beijing,karena sesungguhnya Paman Sam menganggap bahwasanya Beijing sebagai ancaman di kawasan Asia Pasifik .

Memanmag Paman Sam tidak ada alterinatif lain sekarang kecuali lebih memfokuskan strategi politiknya ke kawasan   Asia Pasifik ,karena kawasan yang perkembangan ekonominya relatif tinggi dan juga potensial konflik ekses dari sengketa territorial perairan antara beberapa negara sekitar kawasan tersebut.Seperti sengketa antara negara-negara Rusia-Jepang(Sakhalin -Kuril),Jepang-Tiongkok (laut Timur)-Taiwan-Tiongkok ,Korea selatan -Jepang,Kepulauan Paracell-Spratley yang di klaim oleh beberapa negara seperti Tiongkok,Vietnam,Pilipina,Brunei .Demikian pula sengketa perbatasan  antara sesama negara anggota ASEAN seperti Indonesia-Malaysia di Kalimantan hingga blok Ambalat,Indonesia-Singapora dan Malaysia di Selat Malaka dan sebagainya.

Mengenail sengketa perbatasan tersebut kedepan bisa saja menimbulkan konflik  ,apalagi perairan Laut Cina selatan itu disinyalir memngandung enerji yang melimpah.Karena merasa terancam oleh Tiongkok , negara-negara kecil mulai bekerjasama dengan negara-negara lainnya (Inggris,India,AS) dengan berbagai kontrak kerja untuk mengekplorasi ladanga lepas pantainya di Laut Cina selatan .

Meskipun pangkalan militer AS di Darwin kononnya menurut Barack H.Obama  hanya untuk kepentingan kepentingan penagggulangi  bencana alam ,tetapi bagi Tiongkok sudah dianggapnya sebagai suatu ancaman Paman Sam terhadap Mao Zte Tong  di kawasan itu.Soalnya sekarang praktis Paman Sam sudah mengepung Tiongkok  dari berbagai penjuru,karena sejak lama pangkalan militer AS sudah ada di Jepang,Korea selatan,  dan perjanjian kerjasama militer dengan Pilipina,Singapore,Thailand ,bahkan Paman Sam dan sekutunya merupakan pemasok mesin perang ke Taiwan.Padahal mereka mengakui satu Cina,yakni Tiongkok.

Persaingan Beijing-Washington kedepan kelihatannya semakin meningkat  seiring  semakin meningkatnya kehadiran Paman Sam di kawasan  Asia Pasifik menyusul terjadinya krisis zona Euro yang  belum bisa diprediksi kapan berakhirnya itu .Bahkan Paman Sam sendiri masih mengalami krisis pagu hutangya yang sangat besar yang menjerumuskannya  sendiri kedalam krisis ekonomi sampai sekarangpun belum bisa keluar dari  krisis  itu. Persaingan kedua raksasa itu tidak boleh tidak tentu saja akan menyeret Indonesia kedalamnya ,sehingga terhimpit kedalam perang dingin baru diantara Beijing dan Washington tersebut.

Dalam konstalasi perkembangan  politik,ekonomi kawasan Asia Pasifik kedepan kelihatannya posisi Indonesia semakin sangat penting bagi Beijing dan Gedung Putih,tetapi justeru sebaliknya terhadap Indonesia sendiri jika pemerintah seperti sekarang ini yang terkesan lamban dalam berbagai hal.Mampukah Indonesia berkelit supaya tidak terjerumus kedalam perang dingin baru itu ? .Strategi Paman Sam  dengan memberikan dua lusin pesawat tempur F 16  yang diperbaharui kepada Indonesia,menyusul pembelian 230 pesawat Boeing 737 seri 900 ER seharga US$  21,7 milyar setara 195 trilyun oleh Lion itu sebagai refleksi betapa ampuhnya negoisasi yang dilakukan Paman Sam terhadap Indonesia.

Sebelumnya Indonesia mulai menjaga jarak dengan Paman Sam terkait masalah pelanggaran hak asasi manusia yang di lakukan Indonesia di Timor Timur,Aceh,Papua,sehingga Paman Sam mengembargo penjualan senjatanya kepada Indonesia. Karenanya Indonesia waktu itu mulai berpaling ke Rusia dan negara-negara bekas  Pakta Warsawa,Ukraine,lalu membeli Pesawat Sukhoy dan berbagai senjata lainnya dari negara tersebut.Tetapi sekarang Paman Sam melihat Indonesia yang sangat aktif dalam melawan terorisme ,serta kesunguhannya dalam mengentaskan masalah HAM sebagaimana janji SBY kepada Obama di Bali mengenai masalah Papua,maka Paman Sam terkesan hingga semakin menganggap penting Indonesia meskipun sebagai batu loncatannya saja ke Asia -Pasifik dalam menyaingi Tiongkok.

Bagi bangsa Indonesia memang sangat dirugikan sekiranya pemerintah belum mampu memberdayakan masyarakat dalam berbagai aspek sosial kehidupannya,sehingga Indonesia tidak lebih sebagai pasar bagi negara-negara tersebut.Indonesia semakin tinggi tingkat ketergantungan kepada negara lain dalam berbagai hal,seiring hutang semakin meningkat yang pada gilirannya berbagai kebijakan tidak lagi berpihak kepada rakyat selain hanya menjadi calo bagi negara-negara asing.Dan jika melihat pemerintah Indonesia sekarang kelihatannya tidak bisa diandalkan,dan kedepan akan terus terhimpit oleh persaingan global sementara masyarakat Indonesia hanya sebagai pemakai produk-produk asing,karena produkj-produk lokal tidak mampu bersaing .Jadi apa keuntungannya bagi bangsa Indonesia ? kemungkinan para pengusaha padat modal yang tentunya akan bisa memancing diair keruh ,yang turut juga mengekploitasi bangsa Indonesia sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline