Banyak kisah dalam alquran yang belum kita pahami. Dan banyak pula kejadian yang tidak bisa kita pahami hanya dengan membaca terjemahannya. Karena memahami alquran membutuhkan ilmu yang tidak semua orang bisa menggunakannya.
Belajar memahami alquran tidak hanya butuh dengan membaca, namun harus dengan ketekunan dan keuletan diri untuk menekuninya. Tanpa itu semua, belajar memahami alquran tidak akan bisa sampai tujuan.
Dalam quran surat yasin begitu banyak hal-hal yang tidak bisa dipahami oleh masyarakat yang awam dengan alquran. Apalagi hanya bermodalkan membaca terjemahan bahasa Indonesia.
Logika tidak akan bisa menerima dengan mudah tanpa adanya penjelasan. Di dalam Qs. Yasin: 83 terdapat kalimat yang menciptakan api dari pohon yang hijau
Pohon Hijau sebagai Perumpamaan
Ayat ini disebutkan oleh al-Razi (salah satu ulama tafsir) bahwa pohon hijau hanyalah sebuah perumpamaan.
Digunakan bertujuan untuk mempermudah pemahaman kaum Arab yang saat itu identik dengan penggunaan kayu bakar sebagai kebutuhan primer memasak. Kebiasaan manusia melihat kayu kering dijadikan sebagai bahan bakar memasak, namun Allah menyalakan api dari pohon yang hijau dan masih basah.
Perbedaan yang sangat sulit untuk diterima akal manusia. Mana ada pohon hijau nan basah dapat mengeluarkan api hanya dengan saling digesekkan? Padahal pohon yang kering saja masih membutuhkan minyak gas dan korek api untuk menciptakan api.
Hal ini dijelaskan oleh al-Razi yang dikenal dengan ilmu balaghahnya, bahwa pohon yang kering sangat mustahil meneteskan air dari dalam dirinya. Namun hal tersebut benar adanya dalam kehidupan nyata, terlihat pada kayu bakar yang digunakan untuk memasak.
Kayu yang telah kering ketika dibakar akan mengeluarkan air bersamaan dengan api. Namun, air tersebut tidak menjadikan api padam. Padahal kalau diselaraskan dengan otak manusia, tidak bisa api bersanding dengan air.
Karena sejatinya api musuh air, di mana ada api disandingkan dengan air, maka api itu akan padam. Dari sini disebutkan oleh al-Razi bahwa pohon yang semula hijau dan berubah menjadi kering, tetap akan mengalirkan air dalam dirinya. Hal ini menguatkan bahwa Allah SWT akan menghidupkan orang yang mati nanti ketika hari kiamat.