Lihat ke Halaman Asli

Ketua Panitia Konsumsi

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pengalaman saya ini terjadi saat SMP kelas VIII, saat itu adalah bulan puasa. Di bulan puasa tersebut akan diselenggarakan acara berbuka puasa. Saya sebenarnya bukan seorang yang mempuyai jabatan sebagai anggota osis ataupun ketua kelas, melainkan saya seorang bendahara di kelas saya sendiri yaitu kelas VIII.4. Dua minggu sebelum acara tersebut dimulai, setiap bendahara kelas di panggil ke ruang osis untuk mengadakan rapat. Pada rapat itu akan ditunjuk ketua panitia konsumi dan sayalah orang yang ditunjuk, saya sangat bingung kenapa harus saya bukan yang lain, tapi mau bagaimana lagi semua setuju kalau saya yang menjadi ketua panitia konsumsi.

Di rumah, saya juga memikirkan bagaimana mengatur semua konsumsi untuk acara berbuka puasa khususnya untuk kelas VIII, karena mengatur uang kas kelas saja susah apalagi mengatur konsumsi acara tersebut. Hari selanjutnya, saya mempunyai inisiatif datang ke tiap-tiap kelas VIII untuk menanyakan menu makanan apa yang diinginkan untuk berbuka puasa, dengan banyak pilihan dari teman-teman, saya menjadi bingung memang saya tidak sendri karena saya juga dibantu bendahara tiap-tiap kelas. Pada rapat selanjutnya, kami sepakat terlebih dahulu untuk memperhitungkan berapa pengeluaran setiap satu orang dan makanan apa yang cocok dan hasilnya kami punya tiga pilihan menu makanan yang sebelumnya sudah saya tanyakan saat datang ke tiap-tiap kelas. Setiap kelas saya datangi dan saya mengambil pilihan makanan dengan cara voting tiap kelas. Akhirnya terpilihlah menu untuk berbuka puasa, tetapi namanya juga voting dengan mengambil suara terbanyak, ada saja yang tidak suka.

Pada hari selanjutnya kami menetapkan dimana tempat membeli makanan serta beberapa saja yang harus dipesan. Pada acara tersebut dimulai, saya memang tidak yang mengambil makanan itu karena saya berada di sekolah dan yang mengambil makanan itu adalah wakil-wakil tiap kelas yang sudah dipilih, tetapi sebagai seorang ketua konsumsi saya selalu memantau apakah makanannya sudah dipesan, kapan makanannya akan sampai di sekolah, dan lain-lain. Saya memantaunya dengan sms ataupun menelepon, karena saya tahu bahwa ini merupakan sebuah tanggungjawab yang besar. Walau pulsa habis, saya tidak memikirkan itu yang saya pikirkan adalah semoga acaranya berjalan dengan lancar. Akhirnya makanan yang dibawa perwakilan kelas datang, saya dengan cepat memberi arahan dimana akan diletakkan makanan tersebut dan bagaimana cara pembagiannya. Adzan pun berkumandang, akhirnya waktu berbuka puasa telah tiba. Saya pun bersyukur karena acaranya berjalan dengan lancar sesuai yang saya inginkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline