Lihat ke Halaman Asli

Gaya Kepemimpinan 2 Tokoh dalam Film “Crimson Tide”

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Crimson Tide” merupakan film lama karya sutradara Tony Scott pada tahun 1995. Di dalam film ini menceritakan sebuah kapal selam USS Alabama milik Amerika serikat, yang dikomandani oleh Kapten Ramsey dan perwira muda AL bernama Letnan Hunter. Mereka merupakan 2 tokoh utama dalam film ini. Di sini saya hanya akan menjelaskan gaya kepemimpinan 2 tokoh utama tersebut, karena film ini durasinya sangat lama dan jika saya menceritakan mata anda juga akan lelah saat membacanya.

Tokoh Pertama yang saya akan jelaskan gaya kepemimpinannya yaitu, Kapten Ramsey. Kapten Ramsey adalah seseorang perwira senior AL yang patuh pada perintah sampai hal yang sedetail mungkin dan juga menuntut kepatuhan absolut dari bawahannya. Ketika perwira pertama Alabama menderita usus buntu sehingga harus dioperasi, maka kapten Ramsey harus memilih penggantinya. Dari sekian banyak perwira muda AL, pilihan Ramsey jatuh pada perwira muda Al yang cemerlang bernama Letnan Komandan Ron Hunter sebagai perwira pertama baru USS Alabama. Dari sini kita dapat melihat Kapten Ramsey memiliki gaya kepemimpinan ahli, karena ia memiliki keahlian tertentu untuk memilih dari banyaknya perwira muda untuk menjadi perwira Alabama, terpilihlah Letnan Hunter dan pilihannya tidak salah. Dan ia juga memiliki gaya otoriter karena apa saja yang ia perintah ke bawahannya, bawahannya itu harus segera melaksanakannya.

Sedangkan, tokoh kedua yang saya akan jelaskan gaya kepemimpinannya yaitu, Letnan Hunter. Letnan Hunter adalah tipe perwira yang tidak membabi buta dalam menuruti perintah atasan melainkan mempertimbangkan dahulu apakah perintah itu pantas dilaksanakan. Disini kita mengetahui bahwa Letnan Hunter sebelum melaksanakan perintah dari atasannya ia berpikir dua kali untuk melaksanakannya atau tidak dan ia juga memikirkan strategi-strategi yang lebih baik lagi dalam menghadapi perang dan ia juga ingin agar bawahannya tidak cepat jenuh dalam menghadapi perang.

Apakah yang terjadi jika kedua tokoh tersebut memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda? Penasaran bukan? Tonton saja film "Crimson Tide", walau film lama tetapi bagus juga untuk diambil pembelajarannya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline