Lihat ke Halaman Asli

Panggilan 3

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panggilan 3


(Kepada Irbad Kaimuddin)

Masih ingat saat gadis binal serentak kita setubuhi tepat malam pemilihankejantanan birahi ditengah semak belukar, disebuah pojok desa yang riuh tentang nafsu lantas karna doyan bernyanyi bibir gadis binal itu kau pilih lalu melumatnya dengan buas, katamu kemudian kepadaku ambillah isi ccelana itu sebab barangkali bibir sibinal ini lebih cocok bergandeng mulutku

Gadis binal tak lain lacur itu sejak jadi buncrahan birahi kita

setiap fajar mencucuti puting bukit

setiap petang mengasak gugusan jingga meransak pusaran angin dam mengurung ilalang dan kita menyergapnya pada satu pohon pucat pasi dengan tubuh terbagi dua sambil lidah tiada henti menari nari di bibirmu sementara isi celananya lebur satu dikepalaku

silacur menganga di mulutmu isi celananya menikam jantungku.

Balanipa, Mei 2011.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline