Lihat ke Halaman Asli

Resensi Pemetik Bintang

Diperbarui: 4 Februari 2020   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bapak rifat sering bercerita mengenai seorang anak yang memetik bintang pada Rifat. Dongeng tentang anak pemetik bintang itu melekat kuat pada ingatan Rifat. Rifat hanya dirawat dan dibesarkan oleh bapak. Ibunya meninggalkan ia. Ibu Rifat pun memilih untuk bersama pria yang jauh lebih muda dari ayah nya. Hidup Rifat bergulir melalui perkenalannya dengan sejumlah teman-temannya. 

Sampai pada suatu ketika ia berkenalan dengan Nina. Nina dan Rifat bisa dibilang memiliki sejumlah persamaan. Keduanya sama-sama memiliki rasa kesepian.Di setiap hari ulang tahunnya, Nina selalu kembali ke kampung halamannya. Hingga pada suatu hari Nina menghilang meninggalkan rifat. Ketika bertemu kembali dengan Rifat, keadaannya tampak agak sedikit berbeda. 

Namun,ada juga teman dekat nya yaitu Lastri dan Felix.Di cerita ini juga menceritakan sebuah pantang menyerah dan berani untuk mencoba juga belajar mengikhlas kan,yakin bahwasannya kita akan mendapat hal itu yang lebih dari itu.Rfat juga agak sedikit jauh dengan tantenya karena ibu dulu sebelum meningggal tante dan ibu nya gak sedikit tidak akur.

Rifat memeng seorang anak yang kuat untuk menghadapi setiap masalah dari masalah ibu nya meninggalkannya teman terbaik nya meninggalkan nya namun bertemu lagi dengan teman terbaik nya itu.Bapaknya juga seorang ayah yang hebat mengurus anaknya.

Kelebihan :Kata-kata yang di gunakannya itu bagus,sopan dan menarik tidak membuat bosan,membahas hal-hal tabu dan topik-topik yang cukup sensitif menjadi keunikan tersendiri untuk novel ini,juga memotivasi diri bahwasannya di novel ini telah di ceritakan apa itu sebuah pantang menyerah dan terus mencoba.

Kekurangan :Bahasa yang digunakan terlalu tinggi,namun mungkin yang suka puisi saat baca novel ini membuatnya menarik,membaca buku ini juga harus berpikir keras karena ada

beberapa teka-teki,di setiap karakter yang ada juga mempunyai misteri dan sisi yang begitu sulit untuk kita tebak.

Judul Resensi : Pemetik Bintang
Penulis : Penerdi Handoyo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : 256 Halaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline