Lihat ke Halaman Asli

Liburan dengan Membersihkan Puing Bangunan

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liburan akhir tahun, itulah yang saat ini di nanti-nanti oleh semua siswa di sekolah manapun untuk pergi berlibur ketempat rekreasi bersama keluarga atau juga membeli perlengkapan sekolah untuk tahun ajaran baru setelah penerimaan rapor kenaikan kelas akhir tahun ini. Namun liburan itu tidak untuk peserta didik boarding school mbangun desa, mereka saat ini mengisi waktu liburan dengan membersihkan puing-puing bangunan dan juga mengevakuasi genting yang masih bisa diselamatkan pasca terjadi ambruknya atap asrama putri yang terjadi pada Senin, 24 Juni 2013 kemarin. Kejadian tersebut menjadi pengalaman yang sangat membahagian sekaligus menyedihkan bagi kami ketika atap asrama perlahan roboh dan dengan mata telanjang kami melihatnya sendiri. Hujan air mata pun mengiringi robohnya atap asrama putri yang kini hanya tinggal puing-puing bangunan yang berserakan di lantai.

Dengan perasaan sedih, terharu, kami hanya bisa pasrah kepada tuhan berharap ada keajaiban yang datang nantinya. Memang di balik semua kejadiaan ini pasti tuhan memiliki rencana lain untuk kita pahami bahwa di balik cobaan yang kita alami pasti ada manfaat dan juga pelajaran yang bisa kami petik dan tidak menjadi semangat kami untuk tetap belajar disini. Saat ini anak putri pun menjadikan aula tempat kami belajar menjadi tempat peraduan sementara dan mengisi hari-hari di aula yang saat ini ditempati. Dan ketika malam hari datang selimut angin pun menjadi selimut terhangat yang saat ini dirasakan ketika bermimpi menjadikan asrama kembali seperti sediakala. Tetap semangat dan jalani hidup ini bak air yang mengalir di sungai.

Kejadian ini bukan kali pertama terjadi di tempat belajar kami. Pada tahun lalu, sekitar bulan september 2012 ambruknya atap asrama menimpa sekolah kami tepatnya asrama putra yang terletak di sebelah selatan pendopo tempat kami belajar. pasca kejadian tersebut gudang pun menjadi alternative tempat kami untuk tinggal sementara di gudang tersebut. Kebahagian, dan juga rasa sedih masih menyelimuti kami sampai saat ini ketika asrama putra pun ambruk. Sekitar 4 bulan lamanya anak putra tinggal dan juga menjadikan gudang sebagai tempat peraduan kini usai. Sekitar bulan Desember 2012 asrama pun bisa di tempati setelah melewati babak renovasi. Alhamdulillah sampai saat ini anak putra pun hidup bahagia di tempat asrama yang sedang ditempati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline