Di era global ini, peran universitas sebagai sentra cendekia dan sistem-teknologi akan semakin menantang. Tantangan berupa kebutuhan energi baru dan terbarukan, esiensi penggunaan sumberdaya, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan merupakan bagian dari tema yang harus dicari solusi dan inovasinya melalui penelitian, pendidikan dan pengabdian pada masyarakat.
Pusat Studi Energi Terbarukan, Universitas Darma Persada (UNSADA) telah melangkah untuk mendapatkan peran dalam pencarian jawab atas tantangan tersebut melalui kerjasama internasional dalam penelitian terapan berskala komersial.
Penelitian terapan dan komersial menjadi prioritas supaya mampu menopang UNSADA. Harapan besarnya UNSADA menjadi pelopor inovasi dan solusi terhadap persoalan sektor industri di Indonesia.
Pemilihan riset sistem dan teknologi pembangkit listrik energi terbarukan menjadi fokus yg menarik dan bakal menjadi unggulan UNSADA. Ditambah keunggulan lain dengan fitur tur teknologi seperti: energi terbarukan (green energy), cerdas (smart), mudah terpasang (exible), dan terpaket (modular) serta terkendali baik (controllable).
Paduan kata seperti energi hijau, cerdas, fleksibel, terpaket, dan terkendali karena menggunakan teknologi informasi telah melahirkan pemikiran baru untuk memberi landasan pelaksanaan kampus UNSADA berbasis Energi Hijau 4.0. Dengan kata lain, Pusat Studi Energi Terbarukan berupaya menjadi pelopor dari civitas akademika untuk atau Green Energy 4.0 to Darma Persada University.
Tapak Kerjasama
Pusat Studi Energi Terbarukan UNSADA dan KEMTECNIA membangun kerjasama riset terapan berskala komersial ini melalui pemasangan satu sistem pembangkit listrik energi terbarukan berbasis sumber campuran (hybrid), smart, dan modular di Kampus Universitas Darma Persada, Jakarta Timur.
Kerjasama ini merupakan langkah lanjutan dari proposal Tim Kerja Pusat Studi Energi Terbarukan UNSADA kepada CTDI-Spain untuk minta dicarikan mitra dari Spanyol yang mampu melakukan alih teknologi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia. Kondisi ini masih membutuhkan pasokan listrik terutama pada wilayah pedalaman, perbatasan dan kepulauan yang umumnya belum memiliki pasokan listrik dari jaringan PLN.
Info Teknis
Sistem pembangkit ini mampu menghasilkan daya sebesar 36 kWp yang bersumber dari panel surya sebesar 30 kWp dan turbin angin sebesar 6 kWe. Sistem ini juga didukung oleh penyimpan daya sebesar 12 kW dengan pembagian daya secara terprogram dan tersedia subsistem pemantau yang dapat diakses melalui subsistem pendukung yang terkoneksi dengan jaringan internet secara mandiri.