Lihat ke Halaman Asli

Suara Hati Saat Bencana

Diperbarui: 25 Juni 2015   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan hitam mengarak hujan

Mengintari alam sepanjang malam

Hawa panas meremukan tulang

Gemuruh yang ada menggidikan bulu roma

Melumat habis kehidupan yang terhampar

Aku seperti tak terusik oleh semuanya

Kilatan cahaya bersahut-sahutan di cakrawala

Membidik setiap sudut ruang hidup

Gelombang disamudera menghantam tanpa ampun

Teriakan histeris hilang tak berbekas

Yang tersisa hanya puing-puing kehidupan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline