Lihat ke Halaman Asli

Jejak Langkah Kandang Persija

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jelang Liga Super Indonesia 2015, klub kebanggan Jakmania, Persija masih dipusingkan dengan ketiadaannya stadion yang akan dijadikan sebagai kandang mereka.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Persija"][/caption]

Walaupun di ibukota sendiri masih berdiri kokoh Stadion Utama Gelora Bung Karno, namun itu belum bisa dijadikan dianggap kandang tetap Persija karena kepengurusannya dipegang oleh Sekretariat Negara. Mereka juga kerap terusir dan harus menjalani laga kandang di lain tempat bahkan lain kota jika jadwal mereka bentrok dengan agenda negara.

Jejak langkah Persija dipaksa terhapus oleh kebijakan-kebijakan pemerintah. Dua contoh utama ialah stadion Menteng dan stadion Lebak Bulus yang harus digilas oleh mesin penghancur karena dialihfungsikan menjadi taman kota dan stasiun kendaraan angkutan MRT.

Ini beberapa cerita tentang stadion yang pernah menjadi kandang Macan Kemayoran sejak mulai berdiri hingga beberapa tahun lalu yang ditangkum dari berita INDOSPORT.com

1. Stadion VIJ

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Stadion VIJ"][/caption]

Stadion dengan nama Voetbalbond Indonesische Jacarta (VIJ) ini dibangun tak terlepas dari peranan tokoh Betawi yakni Mohammad Husni Thamrin. Pembangunan stadion dimulai sejak 1928 dan menghabiskan biaya 2000 gulden. Berdirinya stadion ini merupakan sebuah pergerakan perlawanan pribumi yang kala itu tidak diperbolehkan untuk bermain bola di satdion Menteng yang diperuntukkan khusus untuk kaum Belanda.

Thamrin merasa terhina teman sebangsanya diperlakukan seperti itu, ia [un menghibahkan agar kaum pribumi dapat memiliki perkumpulan bola sendiri. Dari situlah muncul perkumpulan sepakbola VIJ, yang merupakan cikal bakal berdirinya Persija hingga saat ini.

Kala itu pria yang kelak menjadi presiden pertama Indonesia (Soekarno), datang untuk memberikan sambutan pada laga perdana VIJ melawan PSIM Yogyakarta. Daya tarik Soekarno membuat masyarakat berduyun-duyun untuk meyaksikan jalannya pertandingan.

Terakhir, satadion yang beralamat di Jalan Biak, Petojo, Jakarta Pusat ini sedang dalam pendataan sebagai tempat yang akan dijadikan cagar budaya oleh Pemprov DKI Jakarta. Alasannya, satdion VIJ merupakan stadion tertua yang masih ada di Jakarta.

2. Stadion Menteng

Stadion Menteng lebi dulu dibangun dibanding stadion VIJ. Stadion Menteng ini dijadikan perkumpulan sepakbola orang Belanda yang dinamakan Viosveld. Stadion in dibangun pada tahun 1921.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline