Lihat ke Halaman Asli

Best Practice Tindakan Aksi PPG Daljab UNJA 2022

Diperbarui: 29 September 2022   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada era revolusi industri kurikulum 2013 revisi mengintegrasikan PPK, Literasi, HOTS dan Keterampilan abad 21 di dalam pembelajaran. Pada materi Bahasa Inggris sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan  berorientasi HOTS dan TPACK. Dalam pembelajaran Bahasa Inggris peserta didik kurang bersemangat dan kurang fokus mengikuti pembelajaran, kurang aktif dalam pelajaran dan kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran. 

Pembelajaran yang masih berpusat pada guru dengan metode konvensional serta  penggunaan media yang belum maksimal, guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai kebiasaan saja, berdasarkan apa yang mudah dan nyaman untuk di terapkan tanpa melihat kondisi peserta didik. Menjawab tantangan zaman yang dinamis maka peseta didik harus di bekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). 

Di antara model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi kurikulum 2013 adalah model Problem Based Learning yang menuntun peserta didik untuk mengamati permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan mengemukakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) sehingga peserta didik belajar cara berpikir kritis dan menganalisis serta mencari sumber pembelajaran untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Praktik ini perlu dibagikan karena sebagian guru mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya hadapi saat ini, praktik pembelajaran ini dapat memotivasi saya sendiri dan rekan-rekan guru lainnya untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif, praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi guru-guru lain.

Sebagai seorang guru saya bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik dan menyenangkan agar dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan cara memaksimalkan penggunaan model, metode dan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan efektif.

Banyak tantangan yang saya hadapi dalam melakukan praktek ini antara lain saya belum terbiasa menggunakan metode pembelajaran PBL dan saya harus mulai bermigrasi dari metode konvensional ke metode PBL. Metode ini baru saja saya gunakan dalam pembelajaran meskipun dulu pernah saya gunakan namun tidak berkelanjutan. Metode PBL ini terdapat lima sintak yang harus benar-benar saya pahami dan saya kuasai agar terwujudnya pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

Selain hal tersebut kemampuan bahasa inggris saya juga menjadi tantangan tersendiri dalam kegiatan praktek ini. Pada kegiatan masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak saya lakukan dalam proses pembelajaran namun demikian dengan adanya kegiatan ini saya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dan saya bertekad akan memperbaiki diri agar lebih baik lagi kedepannya.

Tantangan lain adalah belum terbiasanya peserta didik mengerjakan LKPD secara daring bermedia bantuan menggunakan gawai, hal ini dibuktikan dengan sebagian peserta didik belum memahami langkah-langkah mengerjakan LKPD daring bermedia bantuan gawai.

Dalam kegiatan praktek ini melibatkan banyak pihak diantaranya Guru, kepala sekolah dan peserta didik. Guru, rekan dan peserta didik yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini sangat membantu dalam menyiapkan ruang kelas dan peralatan yang di butuhkan dan di perlukan untuk kelancaran praktik ini agar bisa berjalan dengan baik. Kepala Sekolah yang telah memberi izin untuk menggunakan sarana dan prasarana sehingga kegiatan praktek ini bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk menjawab tantangan upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan saya sebagai guru maka saya akan melakukan proses aksi ini dengan menggunakan model Problem Based Learning dan metode diskusi serta pendekatan saintifik, karena model ini melalui beberapa tahapan sintak antara lain :

  • Orientasi siswa kepada masalah: guru menjelaskan  tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
  • Mengorganisasikan siswa untuk belajar: guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
  • Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok: guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Untuk menjadi guru yang profesional maka saya harus betul-betul memahami model, metode dan strategi pembelajaran serta mulai meninggalkan metode pembelajaran yang konvensional dan meninggalkan cara-cara dan metode pembelajaran lama yang saya gunakan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline