Rebranding Tanggulangin, Langkah Strategis Untuk Mengangkat Kembali Citra dan Kejayaan IKM Tanggulangin Demi Mewujudkan Kawasan Wisata Terpadu Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai berbagai macam kekayaan budaya maupun wisata. Selain terkenal dengan bandeng dan kupangnya, Sidoarjo juga terkenal dengan sentra kerajinan tas dan dompet berbahan dasar kulit bahkan sejak tahun 70-an, yang bertempat di kawasan Kludan dan Keden, Tanggulangin yang kemudian pada tahun 1976 didirikanlah Koperasi Industri Tas dan Koper atau yang disebut INTAKO. Tak heran jika Sidoarjo dijuluki sebagai salah satu Kabupaten dengan jumlah IKM terbanyak di Jawa Timur.
Industri pembuatan tas dan koper dari Tanggulangin sempat mengalami kejayaaan pada tahun 2000-an sebelum akhirnya redup, menyusul terjadinya semburan Lumpur Lapindo pada tahun 2006 yang berdampak buruk terhadap sentra Industri ini, termasuk penurunan penjualan produk Tanggulangin dan penurunan kinerja produksi dari Sentra IKM Tanggulangin. Selain karena dampak bencana lumpur Lapindo, pergantian rezim, kenaikan harga BBM, serbuan barang-barang impor yang murah, dan budaya belanja secara online juga menjadi penyebab sepinya sentra industri tas dan koper (Intako) di Tanggulangin, Sidoarjo.
Berdasarkan data Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo, jumlah kunjungan wisatawan dalam negeri pada tahun 2014 sebanyak 104.053 orang, dan mengalami peningkatan sekitar 135 persen sehingga menjadi 244.974 orang pada tahun 2016.
Berangkat dari permasalahan tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kembali potensi IKM di Tanggulangin ini adalah dengan merevitalisasi dan mem-"branding"-nya lagi untuk mengembalikan kejayaan Sentra IKM Tanggulangin. Dengan ini, Kementerian Perindustrian menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dalam rangka pelaksanaan Program Revitalisasi Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kecamatan Tanggulangin. Sasaran dari program revitalisasi tersebut, antara lain untuk memacu produktivitas dan daya saing dari para perajin yang mayoritas memproduksi barang jadi kulit. Dengan demikian dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan para perajin IKM di Tanggulangin, dan semakin mengukuhkan predikat Sidoarjo sebagai Kota UKM (Kemenperin, 2018).
Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin ini meliputi sektor industri tas, koper dan keunggulan produk lokal lainnya melalui strategi transformasi fisik, ekonomi dan kultural. Upaya ini dilakukan agar menjadikan sentra IKM Tanggulangin sebagai Kawasan Wisata Terpadu yang memiliki konsep 3 in 1, yaitu wisata belanja, wisata budaya dan kuliner, serta wisata edukasi industri (Kemenperin, 2018).
Revitalisasi fisik dilakukan melalui pengembangan sembilan identitas lokal, di antaranya pintu gerbang utama, area pejalan kaki, desain kursi taman, tugu tas, serta storyboard dan mural wisata edukasi. Selain itu, revitalisasi fisik juga mencakup taman budaya dan kuliner, workshop wisata edukasi, dan moda transport kawasan wisata (Gati Wibawaningsih, 2018).
Sektor pariwisata berperan penting dalam menyumbang devisa negara, utamanya disumbang oleh wisatawan luar negeri. Tidak hanya pelancong dalam negeri, IKM Tanggulangin yang sudah terkenal dengan INTAKO-nya seringkali menarik perhatian wisatawan asing dari berbagai negara. Tanggulangin bisa menjadi alternatif wisata belanja, budaya dan wisata edukasi sekaligus bagi para pelancong seusai berlibur dari Malang, Pasuruan, ataupun Surabaya. Lokasinya yang berada diantara jalan raya yang menghubungkan Surabaya-Malang dan Surabaya-Mojokerto, membuat banyak wisatawan baik asing maupun lokal yang tertarik mengunjungi Tanggulangin.
Langkah strategis ini diyakini dapat membantu upaya Rebranding Tanggulangin yang dicanangkan oleh Kemenperin dan pemerintah serta seluruh lapisan masyarakat Sidoarjo yang bertujuan untuk mengangkat kembali citra dan kejayaan IKM Tanggulangin yang akan berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan baik lokal maupun asing, meningkatnya penjualan produk IKM Tanggulangin, dan meningkatnya perekonomian masyarakat maupun pemerintah serta dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI