STIAMI Update, Jakarta - Saat ini polusi udara masih menjadi masalah yang harus dihadapi oleh kita semua. Penyebab polusi udara ini yaitu dikarenakan kemarau panjang yang saat ini sedang dialami sebagian besar di wilayah Indonesia.
Berdasarkan Indeks Kualitas Udara (AQI), kualitas udara di Jakarta per 24 oktober 2023 berada di angka 170 dengan konsentrasi PM 2.5 adalah 91.5 g/m. Angka tersebut menunjukan bahwa kualitas udara Jakarta saat ini sangat tidak sehat. Polusi udara ini juga memberikan dampak yang sangat serius untuk kesehatan, yaitu gangguan pernapasan.
Menurut riset yang dilakukan mahasiswa Institut STIAMI bersama dengan Dr. Geofakta Rizali, M. I.Kom., selaku dosen mata kuliah Penulisan Berita. Melalui aplikasi nafas dinyatakan bahwa dari tanggal 12 oktober sampai 30 oktober 2023, kualitas udara di Jakarta termasuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, yaitu balita, ibu hamil dan lansia.
Hal tersebut juga menjadi alasan peningkatannya masalah pernapasan yang terjadi saat ini. Meskipun peningkatan masalah pernapasan ini lebih beresiko dialami oleh kelompok sensitif, sebaiknya kelompok usia produktif dan semua kalangan masyarakat juga turut serta dalam menjaga kesehatan diri.
Banyak sekali dampak berbahaya lainnya yang disebabkan oleh polusi udara selain masalah pernapasan, yaitu gangguan sistem kekebalan tubuh, penyakit jantung, gangguan mata, penyakit kardiovaskular, kanker kulit serta dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Maka dari itu, penting bagi semua masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dari masalah polusi udara yang sedang dialami saat ini. Berikut cara menjaga kesehatan diri dalam menghadapi polusi udara di Jakarta :