Lihat ke Halaman Asli

Pergilah Kesedihan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1390471778628853822

.

Rindu adalah tabah,

Meski air mata tumpah,

Cinta tak mengenal lelah, hingga tubu rebah.

.

Candu ku tanam dalam dada,

Ikhlas ialah setelah kita berusaha,

Lantas, Marilah kalahkan takdir dengan doa.

.

Membangun,

Sajak air mata dari luka,

Lukanya mata air cinta,

Cinta kita,

Ditempa dewasa.

.

Sajak cinta dari air mata,

Mata airnya cinta,

Kita dewasa bersamanya luka.

.

Pada bait sederhana,

Kita menerjemahkan luka,

Menjadi yang tak lagi nestapa.

.

Akar ini sudah cukup kuat untuk bertahan,

Jangankan air,

Kuda besi pun tak dapat mencabutnya.

.

Aku rela menjadi karang di kedalaman hatimu,

Tumbuh tenang bersama kesedihanmu,

Tak kenal waktu,

Kau memuja rindu,

Dihamparannya kau mencoba lelapkan duka.

.

Akupun mecoba tak berduka,

Rindu membuatku tertawa,

Pada segala luka,

Sepi ini adalah bahagia.

.

Kamu sebuah kata sederhana,

Melahirkan cinta, menyempurnakan kita, sempurna pula bahagia.

.

Pergilah kau kepedihan,

Sebagai manusia biasa bukankah aku juga berhak bahagia?

.

. image oviesstory.blogspot.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline