Lihat ke Halaman Asli

Dibalik Malam

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

139083690374852953

.

Pada malam kesekian,

Aku menerima sebuah paket atas nama rasa,

Ku buka namun tetap sama, kosong

Mungkin isinya tercecar di perjalanan.

.

Tentang rindu,

Ia bukan hanya tentang pertemuan saja,

Bukan pula hanya tentang tangan yang saling rengkuh semata.

.

Mematikan rinduku padamu itu percuma,

Meski telah aku makamkan dan tak pernah aku menziarahinya,

Ia tetap saja gentayangan menghampiriku, dibalik misterinya sepi.

.

Senyummu masih samar di lembah kerinduan,

Sedang langkahku kian goyah di terpa angin kecemburuan.

.

Kenangan paling nyata ketika sosokmu menghilang,

Ialah kerinduan teramat dalam………

.

Puisi adalah pelampiasan perasaan,

Yang paling santun, sebab,

Di wakili oleh kata-kata,

Yang anggun.

.

Disudut kamarku,

Sebuah bingkai sudah kusiapkan,

Bukan fotomu, namun kasih hangat,

Yang selama ini kau berikan untukku.

.

Barangkali kita adalah kopi dan gula,

Di cangkir yang sama,

Sedang kebahagiaan,

Serupa air panas,

Yang tak pernah,

Menyentuh kita.

.

Dibalik malam,

Semua kebahagiaan tersimpan,

Dan oleh malam kesepian di bangunkan dari tidur panjang.

.

Kelak, tepat ketika matahari terbenam di pagi hari, ciintaku padamu mati.

.

image politico.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline