Lihat ke Halaman Asli

Penaku Berwarna Merah

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1390318894231331272

[caption id="attachment_317365" align="aligncenter" width="1024" caption="image"][/caption] .

Penaku berwarna merah,

Jaga-jaga untuk puisi bertema darah,

Bila kau marah, buang saja di selokan depan rumah!

.

Sore ikut menangis bersamaku,

Ledakan guntur membatuku memaki,

Aku berdiam tak berdaya, luka terlalu dalam membenam.

.

Ketabahan mana lagi yang tak kukenali,

Sedang cinta baru saja tumbuh tersemai,

Hatiku terlalu sadar suatu waktu pasti terkapar.

.

Kala tanah basah diguyur hujan,

Aku tengah bercerita tentang kepedihan,

Melambaikan tangan tanda salam perpisahan.

.

Memandang wajahmu penuh perasaan,

Menatap matamu tajam dengan satu pesan,

Sampai kapan pun cerita ini jangan pernah kau lepaskan.

.

Lutut ini tak pernah absen bertelut,

Lutut ini penompang doa-doa malam,

Saat semua kurangkum di syafaat sebelum tidur.

.

.

gambar : silesungpipitsprops.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline