Lihat ke Halaman Asli

Seperti Gitar Tanpa Petikkan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gitar itu

Teman keduamu setelah malam

Yang kau raba diam-diam dalam-dalam berjam-jam

.

Kehilanganmu

Seperti gitar tanpa petikan

Fingerstyle tak lagi dimainkan

Dari lagu akustik cinta yang kau nyanyikan

.

Teruslah berdendang tak berdosa

Sisipi waktu hidup kita penuh makna

Tak terkecuali saat kita duduk terhina

.

Kamulah balada riang

Penghangat jalanan kota

Bertameng santai gitar bolong

Memukul sepi dalam mengais mimpi

.

Di kanvas lugu

Aku menari-nari mengeja diksi

Yang lahir dari senyummu saat memaikan gitar

Kini, malam telah pandai membaca puisi untukmu

.

Rindu ini indah

Selalu menjelma doa-doa

Yang aku terus terucap hingga fajar tiba

.

Pada matamu yang malam

Sayup sayup terdengar sebuah lantunan

Kenangan dan waktu menutupnya pelan pelan

.

Namun,

Ada yang tak bisa dijelaskan

Saat mulut tak kuasa bersuara

Kupersembahkan saja puisi berbicara

Kurasa kau kan mengerti artinya bahagia

.

.

image rahmawords.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline