Lihat ke Halaman Asli

Biarkan Tuhan Asyik dengan Hati Kita

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sambutan malam belum hilang dari pendengaran
Menggugah jiwa yang sudah lama kesepian,
Membasuh kembali wajah yang kering harapan,
Membuatnya bersinar dengan senja di temaram...

Senja selalu punya cerita, katamu,
Rintikan hujan selalu terkandung rindu, itu juga katamu,
Senja di garis lurus jingga penghantar rinduku, kataku
Rintikan hujan adalah rotasi musim hatiku tanpamu, itu juga kataku.

Kita selalu banyak cerita di setiap rotasi musim alam
Menggugah malam untuk tak hanya diam,
Membangunkan senja di ruang perenungan,
Kataku dan katamu selalu saja bisa menjadi rangkaian sajak kehidupan..

Tuhan Maha Asyik, sayang..
Dia memisahkan kita untuk menampakkan kerinduan..
Dia memudarkan rasa untuk menggugah penyesalan..
Dia membuat fatamorgana jiwa untuk mengubah realita..

Kau tau, Tuhan sedang bermain catur dengan kehidupanku..
Dipilihnya kamu sebagai ratu bidak papan caturNya..

Lalu..
Aku bisa apa,
Biarkan saja aku kalah di permainan caturNya..
Dan biarkan Tuhan asyik dengan hati kita..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline