Lihat ke Halaman Asli

Untuk Apa dan Kapan Beretika Seharusnya Dimulai?

Diperbarui: 2 Juli 2018   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

baristuncer.net

Etika merupakan isu hangat yang tidak habis habisnya, seiring berkembangnya teknologi dan kehidupan manusia perubahan dari etika semakin jelas dan perlu adanya perhatian. 

Saat ini cukup banyak kasus pelanggaran etika dalam berbagai bidang baik bisnis, maupun etika sosial. Terutama dalam etika bisnis masih banyak pelanggaran yang tidak terkendali oleh perusahaan maupun individu yang menjalaninya,banyak contoh nyata yang terjadi terkait pelanggaran etika seperti isu yang banyak dibicarakan yaitu PT Freeport yang melakukan pelanggaran hak normatif diskriminasi gaji para pekerjanya, atau kasus korupsi yang dilakukan beberapa oknum  FIFA. 

Dari isu-isu pelanggaran yang ada seharusnya menjadikan kita kritis apa yang salah sehingga mereka/oknum tertentu melakukan hal tersebut.

Seperti yang kita ketahui etika berarti watak atau kebiasaan, cara bergaul, berperilaku yang baik. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. 

Pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dengan nilai-nilai kehidupan yang mengarah kepada etika, namun pertanyaannya mengapa masih banyak pelanggaran etika yang terjadi? 

Baik pelanggaran dalam dunia bisnis ataupun secara umum, etika tidak dapat di pisahkan dengan individu walaupun ia bergabung dalam suatu organisasi bisnis yang menjunjung tinggi suatu etika dalam perusahaannya etika tetap mutlak dari dalam diri seseorang, seperti yang sudah disebutkan seseorang pada dasarnya dilahirkan dengan nilai-nilai kehidupan.

Namun hal tersebut dapat berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan seseorang melalui pengalaman, pergaulan dan pendidikan yang diperolehnya, karena etika mengarah pada pola perilaku yang terbentuk dalam diri seseorang.

Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam diri, lalu menjadi kebiasaan dan menjadi suatu sifat dan menjadi bagian dari kepribadian. Untuk itulah etika mempengaruhi kepribadian seseorang. 

Kepribadian dibentuk sejak kita kecil melalui keluarga dan berkembang melalui pendidikan dan pergaulan dalam kehidupan kita, dalam hal ini kita akan melihat bagaimana pengaruh keluarga dan pendidikan itu penting dalam segala aspek terutama etika, mungkin kita tidak dapat mengatur bagaimana sebuah keluarga menanamkan etika dalam anggota keluarganya, namun sudah dapat dipastikan keluarga yang "baik" tentu akan mengajarkan dan menginginkan anggota keluarganya beretika baik. 

Oleh karena kita tidak dapat ikut campur dalam kehidupan keluarga seseorang kita akan melihat bagaimana pengaruh pendidikan terhadap etika seseorang dalam kehidupannya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga, sekolah juga merupakan tempat dimana setiap orang dipertemukan dengan berbagai macam perbedaan dari individu yang ada. 

Di Indonesia sendiri dalam meningkatkan SDM yang memiliki pengetahuan yang luas dan beretika pemerintah memiliki perhatian khusus dengan memberikan 20% dari APBN hanya untuk pendidikan di Indonesia, terbukti jelas bahwa pendidikan merupakan hal yang penting, bagaimana keterkaitan pendidikan yang diketahui secara umum  mempelajari Matematika, sains, bahasa, terkhusus di Indonesia yang lebih menitikberatkan kemampuan kognitif seorang murid. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline