Lihat ke Halaman Asli

Sylvia Setio

Ahli menulis

Macam-macam Jenis Spesialis Dokter Gigi

Diperbarui: 10 Februari 2024   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menjadi dokter gigi bukanlah perjalanan yang singkat. Awalnya, kamu harus melewati pendidikan kedokteran gigi selama empat tahun untuk tahap akademik, diikuti oleh tahap profesi selama dua tahun yang dikenal sebagai koas. Setelah itu, kamu resmi mendapat gelar dokter gigi umum. Tapi, jika kamu bermimpi menjadi dokter spesialis gigi, perjalananmu belum berakhir. Kamu harus kembali menimba ilmu selama tiga tahun untuk spesialisasi yang kamu pilih.

Dokter gigi umum memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan mengelola perawatan kesehatan mulut secara menyeluruh, termasuk perawatan gusi, saluran akar, dan pencegahan gangguan kesehatan mulut. Namun, untuk kasus yang lebih kompleks, kamu membutuhkan bantuan dokter spesialis gigi.

Ada berbagai spesialisasi dalam kedokteran gigi, masing-masing dengan fokus dan keahlian tersendiri. Misalnya, spesialis ortodonti yang membantu memperbaiki gigi dan rahang yang tidak sejajar, spesialis periodonsia yang mengatasi masalah periodontal atau gusi, dan spesialis konservasi gigi yang fokus pada perawatan saluran akar dan estetika gigi.

Selain itu, ada juga spesialis bedah mulut yang melakukan prosedur bedah kompleks, spesialis prostodonsia yang ahli dalam restorasi gigi dan implan, serta spesialis kedokteran gigi anak yang memberikan perawatan khusus untuk anak-anak dan remaja. Dokter spesialis penyakit mulut berfokus pada diagnosis dan pengelolaan penyakit mulut, sedangkan spesialis radiologi kedokteran gigi menggunakan teknik pencitraan untuk evaluasi kondisi gigi dan wajah.

Memilih antara menjadi dokter gigi umum atau dokter gigi terdekat spesialis tergantung pada minat dan tujuan karier kamu. Kedua peran tersebut sama-sama penting dan memberikan kontribusi besar untuk kesehatan mulut pasien.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline