Lihat ke Halaman Asli

Sylvia Savira

Mahasiswa

Minyak Atsiri Kulit Jeruk Baby Java: dari Sampah Menghasilkan Cuan

Diperbarui: 18 Juli 2024   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menurut Badan Pusat Statistik (2022), Jawa Timur termasuk daerah penghasil jeruk terbesar di Indonesia yaitu dengan total produksi 1.134.070 ton. Terdapat berbagai varietas jeruk yang dibudidayakan di Jawa Timur salah satunya jeruk baby java. Jeruk ini biasa diolah menjadi minuman jeruk peras dan olahan lainnya seperti permen dan sirup. Jeruk baby java tergolong ke dalam jeruk manis tanpa asam (acidless orange) dan sering juga disebut dengan jeruk pacitan atau jeruk peras.

Tingginya produksi olahan jeruk sebanding dengan kulit jeruk yang dihasilkan yaitu sebanyak 309.678 ton/tahun. Kulit jeruk menyumbang peningkatan jumlah limbah organik sebanyak 40-50% secara signifikan setiap tahunnya. Selain itu, kulit jeruk juga menyumbang emisi gas CO2 4,5 ton yang tentunya menimbulkan permasalahan pada lingkungan. Oleh sebab itu, perlu ada upaya pengolahan limbah kulit jeruk agar dapat menghasilkan keuntungan dan mengurangi potensi degradasi lingkungan.

Apabila dilihat dari kandungannya, kulit jeruk memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat digunakan di berbagai industri. Minyak atsiri merupakan minyak nabati yang memiliki bau khas dan mudah menguap pada suhu ruang. Minyak kulit jeruk baby java dapat digunakan sebagai bahan aromaterapi, obat pengusir nyamuk, pengharum ruangan, penambah cita rasa makanan, dan bahan parfum. Selain itu, kandungan dalam minyak kulit jeruk baby java berupa limonene dapat digunakan dalam industri kosmetik, parfum, cleaner, industri cat, dan beberapa flavor industri lainnya. Dalam dunia perdagangan, minyak atsiri dipandang memiliki peran strategis untuk menghasilkan produk primer dan sekunder. Berdasarkan data International Trade Center (ITC), ekspor minyak atsiri Indonesia tahun 2022 menyentuh angka USD 172,873 juta. Menurut Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), pada tahun 2020, harga minyak jeruk untuk ukuran 15 ml menyentuh harga 2.980 JYP atau sekitar  Rp 307.691,68 di pasar Jepang.  Untuk memperoleh minyak dalam kulit jeruk ini sendiri dapat dilakukan dengan proses salah satunya adalah ekstraksi. Proses ekstraksi akan membantu proses pengeluaran minyak dengan bantuan pelarut seperti air, etanol, heksana, dan jenia pelarut lainnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline