Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Kaos dari Masa ke Masa

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Meskipun kaos adalah bagian pokok dari pakaian luar saat ini untuk pria dan wanita, itu awalnya dimulai sebagai pakaian dalam untuk pria. Sejak itu, telah mengalami banyak perubahan - dari tie-diwarnai, gombrong ke ketat cocok untuk baju tank top.

Selain itu, metode panjang, potong, kain, dan pencetakan keseluruhan juga terus maju. Ironisnya, orang sekarang memakai pakaian seperti bra olahraga, di bawah T-shirt, meskipun fakta bahwa itu pernah digunakan untuk tujuan yang sama. Setelah seratus tahun evolusi, penampilan kemeja masih terus berubah.

Masa Awal

Bentuk pertama bahwa kaos
Ini berasal dari New York, dan itu sangat dasar pakaian satu bagian yang berwarna putih dan kancing depan. Setelah gaya celana panjang mulai mendapatkan popularitas, berbagai perusahaan garmen merajut segera mengikuti dan merilis versi mereka sendiri pada tahun 1902; itu adalah dua potong pakaian dalam laki-laki yang tampak mirip dengan setelan serikat, tetapi tidak memiliki panjangnya.

Akhirnya, pada tahun 1938, yang merupakan tahun yang sama yang Nylon menjadi populer, Sears akhirnya memperkenalkan sendiri kaos mereka disebut "gob" shirt. Ini dijual seharga 24 sen.

1950 - Bagaimanakah kaos Menjadi Keren

Pada tahun 1948, slogan Gubernur Thomas E. Dewey adalah, "Dew-IT dengan Dewey," yang dengan cepat dicetak pada promosi -shirt selama kampanye presiden. The Smithsonian Institute masih menampilkan kemeja 1948 kampanye, dan terus memegang rekor sebagai yang tertua kaos dengan slogan dicetak.

1960 - Tie-Dye dan Slogan

Selama tahun 1960-an, lebih dikenal sebagai generasi psikedelik, kaos berevolusi lagi - terutama ketika plastisol diciptakan. Ini adalah jenis baru yang revolusioner dengan menggunakan tinta yang sempurna untuk pakaian sehari-hari yang di harapkan cukup tahan lama untuk bertahan bersama kain kemeja.

Selama dekade ini, warna-warna cerah dan pola dasi-diwarnai sangat populer, dan pakaian sering digunakan sebagai katalis untuk ekspresi diri. Misalnya, slogan anti-perang menentang Vietnam sering tampil di kaos, bersama dengan logo perusahaan dan jenis-jenis gambar. Pada kenyataannya, bahkan legenda musik terkenal, seperti Janis Joplin dan Jimi Hendrix, yang digunakan untuk memakai kemeja bertinta dengan slogan-slogan.

1970-an dan 80-an -Budaya Musik Pop

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline