Lihat ke Halaman Asli

Silivester Kiik

Founder Sahabat Pena Likurai

Puisi-puisi Silivester Kiik

Diperbarui: 3 Maret 2020   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pic: @explore_malaka

Perempuan Penunggu Hujan

di bawah kolong-kolong yang berpenghuni
kau menggambarkan dua garis yang sejajar
saat itu halaman taman menjadi pengintip mata bulat kecilmu
dengan sedikit semilir angin selatan berhembus di antara celah-celah gambaran bayanganmu

februari telah gugur meninggalkan terik
dan maret menerimanya dengan perasaan yang sama
musim panen mungkin menjadi kawanan yang berlari menghabiskan sisa-sisa waktunya
untuk terbang bersama debu di tanah lapang dekat tepi ngarai

kau perempuanku: andai saja hujan tahun ini tak menderu
renungkan saja dengan kejujuran tanpa luka memar di dada
tuntaskan dengan linangan air matamu dalam lelap yang lelah oleh suara-suara asing
sebab akan ada titik untuk mengangkat kebisuanmu menuju pembaringan singgasana

---

Atambua, 02 Maret 2020

Doa Malam

di sudut kamar  
kunyalakan sebatang lilin di tempat-Mu yang sakral
isyarat-isyarat dalam cahaya memijar dalam kata
aku berserah pada-Mu: segala letih kuserahkan dalam damai

malam ini kulalui dengan bayangan-Mu
untuk menghabiskan sisa-sisa rindu yang belum sempat terbaca oleh catatan-catatan usang hari ini

---

Atambua, 03 Maret 2020

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline