Perempuan Penunggu Hujan
di bawah kolong-kolong yang berpenghuni
kau menggambarkan dua garis yang sejajar
saat itu halaman taman menjadi pengintip mata bulat kecilmu
dengan sedikit semilir angin selatan berhembus di antara celah-celah gambaran bayanganmu
februari telah gugur meninggalkan terik
dan maret menerimanya dengan perasaan yang sama
musim panen mungkin menjadi kawanan yang berlari menghabiskan sisa-sisa waktunya
untuk terbang bersama debu di tanah lapang dekat tepi ngarai
kau perempuanku: andai saja hujan tahun ini tak menderu
renungkan saja dengan kejujuran tanpa luka memar di dada
tuntaskan dengan linangan air matamu dalam lelap yang lelah oleh suara-suara asing
sebab akan ada titik untuk mengangkat kebisuanmu menuju pembaringan singgasana
---
Atambua, 02 Maret 2020
Doa Malam
di sudut kamar
kunyalakan sebatang lilin di tempat-Mu yang sakral
isyarat-isyarat dalam cahaya memijar dalam kata
aku berserah pada-Mu: segala letih kuserahkan dalam damai
malam ini kulalui dengan bayangan-Mu
untuk menghabiskan sisa-sisa rindu yang belum sempat terbaca oleh catatan-catatan usang hari ini
---
Atambua, 03 Maret 2020