Mentimun berasal dari keluarga tumbuhan Cucurbitaceae dan memiliki nama ilmiah Cucumis Sativus L. Ini adalah tanaman herbal tahunan yang tumbuh dengan merambat. Mentimun memiliki sulur-sulur yang berbentuk spiral, batang segitiga dengan bulu halus, dan berwarna hijau. Daunnya berbentuk jantung, ujungnya runcing, dan tepinya bergigi, dengan tangkai panjang. Buahnya berbentuk bulat memanjang dengan panjang sekitar 10-20 cm dan mengandung banyak cairan.
Buah mentimun muda memiliki warna hijau berlilin, sedangkan buah yang sudah matang berubah menjadi kuning kotor. Buah ini mengandung banyak biji bulat berwarna putih. Mentimun mengandung berbagai zat seperti kukurbitasin, flavonoid, polifenol, asam malonat, dan serat.
Kandungan vitamin E terdapat pada biji mentimun, sedangkan kandungan kukurbitasin dan stigmasterol terdapat pada daun mentimun. Panas dalam dan peningkatan stamina dapat diobati dengan cara mengonsumsi mentimun mentah yang segar. Salah satu kandungan yang memiliki khasiat antikanker yaitu kukurbitasin.
Mentimun (Cucumis Sativus) sebagai olahan puding sehat. Menurut saya penggunaan mentimun dalam olahan puding bertujuan untuk menciptakan pilihan camilan yang lebih sehat dengan memanfaatkan manfaat kesehatan mentimun, seperti asupan gizi yang baik, kandungan kalium, fosfor, dan vitamin, sehingga dapat memberikan alternatif camilan yang lebih bergizi bagi masyarakat. Mentimun mengandung berbagai nutrisi penting, seperti kalium, fosfor, dan vitamin B kompleks, yang merupakan komponen gizi yang diperlukan oleh tubuh (Safitri, 2021).
Penelitian yang dilakukan oleh Yesasnizar dan Ilham (2023) menemukan bahwa jumlah mentimun yang ditambahkan ke dalam puding memengaruhi kandungan kalium dan fosfor. Semakin banyak mentimun yang ditambahkan, semakin tinggi kadar mineral-mineral ini dalam puding. Puding mentimun juga meningkatkan daya tarik sensorik. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan mentimun dalam pudding dapat menciptakan pilihan camilan yang lebih sehat dan lebih menarik.
Menurut saya, konsumsi jus mentimun berpengaruh terhadap indikator diabetes dan profil lipid pada wanita dengan diabetes tipe 2. Tipe ini merupakan satu dari berbagai macam diabetes yang ditandai oleh kurangnya produksi insulin yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh atau resistensi terhadap insulin yang diproduksi. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pengendalian kadar hemoglobin glikosilasi dan perbaikan profil lipid dapat memiliki dampak positif terhadap hasil diabetes.
Penelitian yang dilakukan oleh Lotfi, dkk (2023) mendapatkan bahwa mengonsumsi jus mentimun selama delapan minggu secara rutin dapat mengurangi indikator diabetes (FBS dan HbA1c) serta profil lipid (TC, TG, LDL), sementara HDL meningkat secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumsi jus mentimun dapat menjadi sebagai salah satu cara dalam mengurangi diabetes tipe 2 yang dapat membantu dalam pengendalian gula darah dan perbaikan profil lipid.
Pengobatan dengan jus mentimun memiliki efek dalam menurunkan "tekanan darah sistolik dan diastolik". Darah yang memiliki tekanan melebihi 140/90 mmHg disebut sebagai penyakit hipertensi. Sebagai akibat dari potensinya untuk menyebabkan gagal jantung atau stroke, hipertensi adalah penyebab kematian terbesar kedua di Indonesia.
Mentimun memiliki efek diuretik yang cukup kuat, oleh karena itu terapi non-farmakologis dengan mentimun dapat menjadi pengobatan alternatif untuk hipertensi. Penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Anita (2021) menemukan bahwa mentimun mengandung kalsium dan air dalam jumlah tinggi, berperan dalam mengurangi tekanan darah.
Tekanan darah sistolik maupun diastolik penurunan yang signifikan dalam tekanan darah, baik sebelum maupun setelah intervensi, tercatat berdasarkan hasil tes tekanan darah. Reduksi "tekanan darah sistolik dan diastolik" setelah intervensi menunjukkan tingkat signifikansi yang relatif rendah ( = 0,025) berdasarkan uji statistik peringkat bertanda Wilcoxon. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan jus mentimun efektif dalam menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada pasien hipertensi esensial lanjut usia
Mengkonsumsi mentimun dapat meningkatkan pH air liur di dalam mulut, yang dapat berdampak pada kesehatan gigi dan mulut. Menurut pandangan saya, beberapa faktor seperti kebiasaan makan, rutinitas menyikat gigi, tindakan pembersihan karang gigi, penanganan gigi berlubang, dan eliminasi partikel makanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang. Hal ini dapat membantu menghentikan perkembangan kerusakan gigi yang lebih parah dan masalah kesehatan mulut lainnya (Ryzanur.A dkk, 2022).