Lihat ke Halaman Asli

Atasi Demam Berdarah Secepat Mungkin

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13685572891491378850

Di desa Tedunan Kedung Jepara dalam minggu ini tercatat ada 3 ( tiga ) Anak masih di bawah umur terkena penyakit demam berdarah  (DB), satu kakak beradik dan satu tetangganya, ketiga - tiganya di nyatakan positif terkena penyakit demam berdarah (DB), setelah periksa ke Rumah Sakit terdekat.

[caption id="attachment_243436" align="alignnone" width="300" caption="AKA (5 thn) sedang menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit"][/caption] Kejadian ini terjadi pada hari jum'at (10 mei), Pasien yang menderita penyakit Demam Berdarah (DB) bernama AKA (5thn) dan adiknya bernama SEBTIYA (3thn) kedua-duanya adalah Putra Bapak Syadid, beliau tidak mengira kalau anaknya positif terkena Penyakit Demam Berdrah (DB), sebab setahun yang lalu musibah yang sama pernah di alaminya, dan menjadi trauma akibat terserang penyakit yang ganas ini, jiwa anaknya yang bungsu tidak tertolong. pada hal sudah di obatkan ke Rumah Sakit dan akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit.

Dan satu lagi putra Bapak Jazeri yang juga sama-sama Warga desa Tedunan Kedung Jepara. yang semula ingin mengobatkan anaknya berobat biasa, namun dalam pemeriksaan anaknya positif terkena penyakit demam berdarah juga, akhirnya di Rawat inap Rumah Sakit Ibu dan Anak ( Kumala Siwi ) Pecangaan Jepara.

Kasus yang menimpa pada keluarga Bapak Syadid dan bapak Jazeri tersebut nampaknya belum ada perhatian serius dari Pemerintah setempat khususnya Dinas terkait, padahal sudah jelas-jelas ada korban namun belum ada tindakan yang lebih serius. di harapkan Pemerintah setempat segera bertindak cepat dalam mengatasi masalah ini, agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang lebih luas sebelum ada korban meninggal berikutnya.

“Dengan adanya wabah penyakit demam berdarah (DB) ini, masyarakat sangat mengharapkan di desanya agar segera di adakan pembasmian / foging sehingga wabah penyakit yang berbahaya ini tidak menyebar lebih luas ”kata pak  Syadid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline