Lihat ke Halaman Asli

Nasi Sipadeh Khas Nagari Simabur

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1292398033964989411

Ini adalah salah satu makanan khas dari nagari Simabur, Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Jika mampir ke Simabur, setiap orang hampir tak pernah melewatkan nasi satu ini yang telah terkenal sejak lama dan telah menyebar ke nagari-nagari sekitarnya. Namun, meski telah banyak menyebar, orang-orang pasti merasa lebih mantap jika mendapatinya langsung di tempat asalnya. Biasanya, nasi ini dimakan hangat-hangat dengan pical atau cukup dengan kerupuk saja atau kalau saya biasanya menyantapnya dengan keripik balado atau rakik maco (seperti rempeyek berempah dengan ikan kering- yang disebut maco-). Biasa dihidangkan di atas daun pisang agar lebih maknyuuuuusss.... Tapi gambar yang ada di bawah ini kebetulan tidak memakai daun pisang, karena dibuat ketika keluarga saya pulang kembali ke Bengkulu dengan membawa bahan-bahan yang telah dibeli di pasar Simabur. Saya biasa berkesempatan melahapnya hanya pada saat pulang ke rumah nenek di Sumatera Barat, karena bumbu-bumbunya hanya didapati di Simabur. [caption id="attachment_79971" align="aligncenter" width="604" caption="nasi simpadeh"][/caption] [caption id="attachment_79974" align="aligncenter" width="500" caption="Rakik Maco"]

1292398616165661430

[/caption]

Kalau saya lihat ibu atau saudara saya membuatnya, kelihatannya tampak mudah. Kurang lebih caranya sebagai berikut (semoga saja tidak menyesatkan dan mungkin saya akan mengkonfirmasi kembali pada Ibu saya..hehehe). Nasi yang telah dimasak hangat-hangat dibubuhi garam sampai merata. Lalu, irisan daun kunyit, kelapa yang telah diparut, langko' sampadeh (sejenis dedaunan yang membuat rasa dan aromanya menjadi khas), dan campuran bumbu berwarna kuning dan berasa pedas (saya lupa bahannya)  dicampuradukkan pada nasi yang telah dibubuhi garam tadi. Ditunggu sebentar dan ditutup agar wangi daun dan rasa bumbunya bisa menyatu pada nasi. Jadi dehhh..... Langsung disantap! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline