Lihat ke Halaman Asli

syiifadifaa

Mahasiswa

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia untuk Mengurangi Polusi Serta Kemacetan

Diperbarui: 22 Agustus 2023   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia

Polusi dan kemacetan, dua hal yang tidak dapat terlepas dari daerah perkotaan di Indonesia khususnya ibu kota. Polusi merupakan pengotoran atau pencemaran pada air, tanah, udara, dan sebagainya yang tercemar dalam lingkungan, baik karena aktivitas manusia, maupun faktor alam. Selain itu, polusi tentunya memiliki dampak  buruk bagi kesehatan manusia, seperti infeksi saluran pernapasan, penyakit jantung, bahkan hipertensi. Hasil riset Kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi penderita hipertensi sekitar 26 persen yang mana berarti sekitar tiga dari sepuluh orang Indonesia mengalaminya. Di sisi lain, berdasarkan laporan World Air Quality (IQAir) tahun 2022 Indonesia menduduki peringkat pertama negara dengan polusi tertinggi se-Asia Tenggara. 

Merujuk laporan tersebut, tingkat konsentrasi PM 2.5 harian Indonesia mencapai 30.4 gram/m3 dan 36.2 gram/m3 untuk Jakarta. Terlebih lagi menurut Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sekitan bulan  Mei 2023 hingga Agustus 2023, beberapa kali menunjukkan mutu udara di beberapa kota dan tempat melebihi baku mutu yang ditetapkan dan masuk kategori tidak sehat. Tidak hanya itu, Organisasi Kesehatan Dunia menyebut polusi udara memicu 6,7 juta kematian prematur setiap tahun, dengan 4,2 juta kematian atau 63 persen di antaranya dipicu oleh polusi udara di luar ruangan.

Dari beberapa hal tersebut tentunya membuat Rakyat Indonesia berpikir, utamanya kita, sebagai remaja yang peduli akan lingkungan mengenai apa peran pemerintah serta bagaimana pemerintah menindaklanjuti dampak buruk polusi yang kian merajalela. Di sisi lain kemacetan selalu menjadi fokus pemerintah yang tidak ada ujungnya. Tidak bisa dielakkan bahwa warga Indonesia sudah bersahabat dengan kemacetan yang terjadi, khusunya di Ibu Kota Jakarta. Menurut Tomtom, survei Lembaga pemantau kemacetan asal Inggris, Jakarta telah menduduki peringkat ke-10 kota dengan kemacetan tertinggi di dunia. indeks kemacetan ini lantas mulai meningkat pada awal 2022 yang mencapai 48 persen dan terus meningkat hingga kini dan pada awal dan pada awal tahun 2023 terus meningkat mencapai angka di atas 50 persen.

Pada lima tahun belakangan, Indonesia mulai untuk mengembangkan transportasi ramah lingkungan. Untuk menanggulangi polemic yang Tengah ramai beberapa waktu ini mengenai Pembangunan infrastuktur yang berdaya guna bagi Masyarakat Indonesia, pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan fokus untuk mengembangkan  pembangunan angkutan transportasi ummum, seperti kereta api. Bukan tanpa alasan, pemerintah memilih untuk memfokuskan pengembangan pada moda kereta api karena kereta api memiliki banyak sekali keunggulan jika dibandingkan dengan transportasi lainnya, utamanya untuk menyukseskan program pemerintah dalam Upaya pencegahan terhadap polusi. Memiliki kapasitas angkut yang lebih banyak dari kendaraan roda dua dan roda empat, memiliki waktu pergi dan tiba yang sistematis dan terjadwal, menghemat bahan bakar, dan kandungan emisi gas buang yang lebih rendah, serta harga yang menjangkau pusat-pusat perekonomian merupakan keunggula lain dari kereta api itu sendiri.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis setuju terhadap program pemerintah mengenai

pemerataan transportasi umum berbasis rel di Indonesia untuk mengurangi polusi dan kemacetan. Hal tersebut tidak lain dan  tidak bukan tentunya karena tenaga listerik atau diesel yang digunakan oleh kereta api menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan lainnya. Utamanya di masa sekarang, banyak orang yang mulai berali untuk memilih moda transportasi kereta dibanding dengan berjalan kaki atau menaiki kendarann pribadi. Sebagai warga negara yang baik, hal inilah yang dapat kita lakukan untuk membantu menyukseskan program pemerintah.

Sumber :

https://www.kompas.id

https://www.kompasiana.com

https://kemenkes.go.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline