Lihat ke Halaman Asli

Isra Miraj itu bukan bidah

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Manfaat dari Isra Miraj yang sangat dirasakan sampai saat ini oleh umat Islam adalah berhasilnya Rasul mendapatkan persetujuan Allah SWT untuk mengurangi waktu shalat yang awalnya 50 kali sehari menjadi hanya 5 kali sehari. Seandainya saja Rasul tidak berhasil melakukan misinya dengan baik, maka dapat dipastikan bahwa kita umat Islam akan semakin ketinggalan dibanding umat agama lainnya. Dengan jumlah waktu shalat yang 5 kali ini saja, kita umat Islam sudah ketinggalan dengan umat lain apalagi kalo sampai 50 kali?

Mari kita hitung2an apa yang terjadi seandainya Rasul gagal dalam misinya:

Seperti kita tahu dalam sehari itu ada 24 jam. Kalau kita anggap saja bahwa setiap umat butuh waktu 5 menit saja untuk melakukan shalat (anggaplah itu termasuk juga ambil wudhu) maka artinya bahwa umat Islam harus melakukan shalat setiap 25 menit sekali. Kapan waktu umat untuk bisa mencari nafkah, buang hajat, bersenggama antara suami dan istri, lelaki dan budak2 mereka, bersosialisasi dan lain sebagainya?

Nah menyadari hal inilah, maka Rasul melakukan perjalanan panjang ke langit ke-7 dengan menunggangi bouraq, supaya Allah mempertimbangkan kembali keputusannya sebelum itu. Alhamdullillah, Rasul berhasil meyakinkan Allah SWT bahwa sholat 50 kali sehari itu tidaklah masuk akal dan sangat mengada-ada. Singkat cerita, Allah SWT setuju untuk melakuan perubahan atas kesalahanNya. Allah setuju dengan pendapat Rasul dan akhirnya menurunkan jumlah shalat hanya sebanyak 10% dari jumlat shalat yang awalnya diminta oleh Allah SWT.

Seandainya saja Rasul gagal waktu umat hanya abis sia2 untuk sholat saja, dan umat akan semakin ketinggalan dari umat non-muslim lainnya. Jadi kalau ada kaum ulama yang menyatakan bahwa perayaan Isra Miraj itu adalah bid’ah, maka sebagai umat Islam yang mengerti Islam kita harus mempertanyakan ke-Islam-an ulama tersebut.

Maha benar Allah dengan segala FirmanNya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline