Lihat ke Halaman Asli

Catatan Rasa Duka Mendalam

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatanku ini diilhami oleh rasa dukaku yang mendalam karena kini umat Islam sekain jauh dari ajaran Islam yang sebenar2nya Islam.

Seperti kita ketahui bahwa Islam itu adalah Rahmattan Lil Alamin, yang artinya kira2 bahwa Islam itu adalah rahmat bagi semesta alam. Sayangnya justru banyak umat yang sekarang semakin jauh saja dari sifat ini, faktanya justru adalah umat Islam kita kini semakin lama semakin beringas, semakin mempermainkan ayat2 suci dan membuat tafsir2 seenak udel mereka yang penting tafsir itu bisa mendukung apa yang menjadi niat mereka. Contohnya dalam hal memperlakukan umat Ahmadiah.

Di masa Rasul dulu, umat Quraish dan umat Islam bisa hidup saling berdampingan satu sama lain, bahkan berbagi waktu untuk melaksanakan ibadah haji. Rasul membolehkan kaum Quraish untuk juga beribadah di sekitar Ka’bah. Kalau umat Quraish yang jelas2 adalah penganut agama pagan saja bisa menggunakan areal sekitar Ka’bah ibadah mereka, mengapa umat Islam sekarang malah tidak bisa berbagi dengan kaum Ahmadiah. Bayangkan saja bahkan Rasul sekalipun membolehkan Ka’bah yang kita sucikan dipakai oleh kaum Pagan untuk beribadah bersama2 dengan umat Islam. Dalam salah satu kisah juga disebutkan juga bagaimana Rasul rela untuk berbagi makanan yang beliau kunyah langsung dari mulut beliau sendiri dengan seorang pengemis turunan Yahudi. Jadi seperti juga agama pagannya kaum Quraish di era Rasul, hendaknya umat Islam juga tidak mengganggu orang Ahmadiah melaksanakan ajaran beliau.

Saya menyaksikan melalui media umum bagaimana umat Islam yang seharusnya menjadi rahmatan Lil Alamin telah mengganggu peribadatan umat Ahmadiah. Umat Ahmadiah dijarah, mesjidnya dibakar, dan ada juga yang nyawanya sampai dihabisin. Andai Rasul masih hidup, mungkin beliau akan menangis sejadi2nya. Rasul juga pasti akan menangis melihat umat Syiah dizalimi oleh umat Suni, umat Suni dizolimi oleh umat Syiah, dan sebagai2nya.

Perlu kita sadari bahwa urusan kepercayaan tidaklah mungkin bisa diganggu dan tidak bisa disentuh karena masalah iman itu tersimpan didalam benak umatnya masing2. Paling juga yang bisa dimusnahkan hanyalah mesjid2 Ahmadiah atau Syiah dan umatnya dijarah harta bendanya untuk kemudian menjadi korban pembunuhan yang biadab. Kalau umat Islam melakukan ini, maka umat Islam kini bukan lagi agama yang menjadi rahmat bagi jagat raya. Bahkan Rasul paling takut untuk membunuh, dan beliau tidak pernah menjarah apalagi membunuh di dalam hidup beliau.

Semoga umat Islam kembali kepada Islam yang Rahmatan Lil Alamin secepatnya sehingga Indonesia bisa damai.

Wallahualam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline