LAPORAN PRAKTIKUM KARAKTERISTIK UNSUR BELERANG DAN SENYAWANYA
ASISTEN LABORATORIUM : ESRA ARUAN
JUDUL PERCOBAAN : KARAKTERISTIK UNSUR BELERANG DAN SENYAWANYA
TUJUAN :
1.Untuk mengetahui gas yang terbentuk pada HCl ditambah belerang dan FeS yang ditutup dengan kertas saring dan ditetesi Pb(CH3COO)2.
2.Untuk mengetahui gas yang terbentuk pada parafin ditambah 1 sendok belerang yang ditutup dengan kertas saring yang ditetesi Pb(CH3COO)2.
TINJAUAN TEORITIS :
Belerang merupakan unsur golongan VI A dengan susunan konfigurasi elektron valensi 3s23p4. Pada suhu kamar, belerang berupa padatan, serta berwarna kuning khas, dengan titik lebur 115,2C dan titik didih 444,6C, serta yang memiliki bau yang karakteristik. Belerang sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut organik, misalnya CS, CCl4 dan toluena. Jika dikeringkan, larutan dari belerang dalam toluena akan menghasilkan belerang dengan bentuk kristal yang bertbeda tergantung suhunya. Suhu di bawah 95,5C akan mengkristal dengan bentuk kisi rhambis, sedangkan di atas suhu tersebut akan berkisi monoklin dengan rumus molekul yang sama yaitu s8. Belerang bereaksi dengan logam membentuk gaaram garam sulfida yaitu (NaS, FeS, CuS, PbS, 2nS). Belerang dengan oksigen membentuk SO2 dan SO3, yang dapat menarik karena manfaatnya yang sangat besar, tetapi menimbulkan dampak lingkungan yang membahayakan. SO2 dan SO3, sangat penting dalam pembuatan H2SO4(asam sulfat). Unsur non logam lain yang membentuk senyawa dengan belerang yaitu hidrogen yang menghasilkan gas hidrogen sulfida HS (sering disebut asam sulfida sebab dalam air bersifat asam lemah). Belerang jaga dapat bereaksi dengan Fluor membentuk SF6. Sebagian bererang digunakan untuk produksi asam sulfat dan selebihnya untuk membuat senyawa lain. Asam sulfat dalam industri pada awalnya diperoleh melalui proses bilik timbal dengan menggunakan bahan baku belerang, kemudian dioksidasi dengan oksigen. Setelah terbentuk SO2, dioksidasi lagi menjadi gas SO3. Kemudian gas tersebut direaksikan dengan air dalam bilik yang dilapisi dengan Pb(timbal). Reaksi SO2, dengan O2 relatif sulit sehingga dipakai katalis gas NO. Kecepatan pembentukan SO3, menentukan kecepatan pembentukan asam Sulfat. Asam sulfat pekat pada suhu kamar berwujud cair dengan titik didih 298C. Di atas cairan asam sulfat pekat dalam botol dijumpai asap putih. Asap Putih tersebut adalah gas SO3, akibat terurainya sebagian kecil asam sulfat menjadi HO dan SO3. Asam sulfat termasuk asam yang nonvolatil (sukar menguap). Reaksi asam sulfat sangat eksotermis sehingga bermanfaat untuk membuat asam-asam lain relatif lebih mudah menguap (volatil). H2s terbentuk dari senyawa sulfida karena pengaruh asam. Atom sulfur molekul HS dikelilingi oleh 4 pasang elektron sehingga sudut ikatan H-S-H menjadi Sekitar 105C dan bersifat polar. Tidak munculnya ikatan hidrogen pada Ikatan ini disebabkan S kurang elektronegatif. Titik lebur dan titik didih HS relatif rendah. Pada suhu kamar, Hs berada dalam Fase gas yang berbau. Kelarutannya dalam air relatif kecil dan menghasilkan larutan yang bersifat asam lemah berbasa dua. Dan Pada pembakaran HS akan menghasilkan warna nyala berwarna biru (Suyatno dkk., 2019).
Sulfur dioksida adalah gas bersifat iritan yang dapat menyebabkan gangguan suatu pernapasan. SO2, merupakan oksida sulfur terbentuk dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur seperti bahan bakar Fosil. SO2, tidak mudah mengalami transpormasi bereaksi dengan senyawa lain di atmosfer membentuk polatan sekunder sebab sulfur dioksida merupakan senyawa dengan life time panjang. Natrium sulfite (NaSO3) atau natrium metabisulfit (Na2SO5) sebagai larutan standar dalam penentuan konsentrasi SO2. Senyawa Na2S2O5 digunakan sebagai pengawet makanan anorganik, berbentuk kristal putih, mudah larut dalam air dan sedikit larut dalam alkohol. Stabilitas Natrium metabisulfit : terurai di udara lembab dengan hilangnya kandungan dari sulfur dioksida dan dengan oksida menjadi natrium sulfat, bereaksi pada air dengan suhu rendah membentuk hidrat. Natrium metabisulfit (Na2S2O5) akan dapat membentuk Sulfur dioksida (SO) bila bercampur dengan air dan asam (Sudaima dan Sumarni, 2022).