Pagi ini kau begitu indah dan tetesan embun mu membuatku semakin merindu hingga kabut pun menyelimuti kemarahan mu.
Kamu iya kamu seseorang yang mengajariku apa arti dari sebuah keindahan dan menjadikan ku apa arti pendidikan dengan jeri payah mu untuk mencapai pendidikan ku sehingga tidak menghiraukan panasnya terik matahari.
Aku pun takut jika langitku yang indah ini berubah menjadi petir yang menggelegar karena perbuatanku yang tidak bembuat hatimu senang dan bahagia.
Dengan melangkahkan kaki perlahan-lahan agar tidak membuat hatimu menjadi goyang.
Dikala malam tiba dirimu tampak mempesona dengan sinar bintang dan bulan yang mengelilingi mu dan menjadikanku mengerti apa sebuah rasa,dan tak ingin ku pejamkan mata walau hanya sebentar saja .
Ku ingin tetap memandangmu dengan sepenuh jiwa dan raga, dan inilah sifat mu dikala hatimu bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H