Neorealisme adalah teori dalam ilmu hubungan internasional yang di cetuskan oleh kenneth waltz pada tahun 1979 dalam buku "theory of international politics". Teori ini merupakan hasil dari revolusi realisme klasik milik Hans Morgenthau, EH Carr juga Reinhold Nirbuhr. Poin penting yang dapat diambil dari neorealisme yaitu pertama, prilaku negara mampu diprediksi dengan kapabilitas negara dalam sebuah struktur sistem internasional. Kedua, keadaan sebuah negara yang berkonflik atau saling mendukung adalah aktifitas lazim dalam sistem internasional. Ketiga, selain mementingkan kekuatan militer, kekuasaan adalah bentuk akumulasi dari pemanfaatan sumberdaya yang maksimal untuk mampu mengontrol dan memaksa negara lain dalam sistem internasional. Keempat, Neorealisme menganggap keseimbangan kekuasaan adalah pembentuk tatanan dalam sistem internasional, namun bukan satu satunya.
Dalam neorealisme terdapat dua aliran pokok, yaitu neorealisme offensif dan neorealisme defensif, yang mana neorealisme offensif memandang bahwa sebuah negara akan aman apabila dapat memperkuat militernya dan juga menyeimbangkan negaranya dengan negara yang lebih kuat atau setara, sedangkan aliran defensif lebih mendekatkan pada cara yang lebih aman.
Pada status quo ada beberapa negara yang berkonflik dan mencerminkan kondisi aliran neorealisme. Salah satu contohnya adalah sengketa antara Tiongkok (China) dan India.
Sengketa antara Tiongkok dan india, bermula pada tahun 1950 dan mulai tersorot secara global pada tahun 1958. Tiongkok mengumumkan pada awal konflik posisinya di Tibet, menciptakan perbatasan panjang antara Cina dan India. Hanya saja Tiongkok juga semakin mendekat atau mengirim pasukan militernya mendekat perbatasan yang tidak berpenghuni. Dalam hal ini terlihat bahwa kekuatan Tiongkok lebih besar dibandingkan India.
Ini membawa kekhawatiran India tentang kelangsungan negaranya. Kedua negara tersebut enggan untuk melakukan negosiasi pada masa awal konflik, yang mana dapat berpeluang besar untuk menyelesaikan masalah tersebut. China dilihat sebagai negara yang dominan pada kasus ini, hal ini tentu membuat India khawatir akan pertahanan negaranya karena perkembangan China yang cukup pesat. Dapat diasumsikan bahwa India sangat tertekan akan tindakan yang di lakukan oleh China, hingga membuat India terdorong untuk memperjuangkan hak wilayahnya sendiri dan menyelaraskan bourders antara negaranya dengan China.
Dapat dilihat bahwa China salam kasus ini dapat di citrakan sebagai contoh dari aliran neorealisme offensif yang mana sangat agresif dalam menggambarkan wilayahnya, tidak melihat wilayah tersebut sebagai milik India, dan begitupun sebaliknya, India dapat di simbolkan sebagai citra dari aliran neorealisme yang defensif karena India mencoba untuk bermain aman dengan mempertimbangkan perkembangan dari kekuatan yang dimiliki oleh China, India juga mencoba tetap memperjuangkan haknya terhadap wilayahnya dengan cara yang tidak agresif seperti yang dilakukan oleh China.
SUMBER
Waltz, Kenneth Neal (1979). Theory of International Politics. Reading, MA: Addison--Wesley Pub. Co. ISBN 0-201-08349-3.
(No date) Il m u hubunga n int e RNA si Ona L , Uni ve RSI T A S ... - researchgate. Available at: https://www.researchgate.net/profile/Distiana-Dewi/publication/361902080_Analisis_Teori_Neorealisme_Mengapa_Persengketaan_China-India_masih_belum_selesai/links/62cbaed5d7bd92231faa2d75/Analisis-Teori-Neorealisme-Mengapa-Persengketaan-China-India-masih-belum-selesai.pdf?origin=publication_detail (Accessed: 17 October 2023).
39, A.O. (2015) Theory talk! -- Realisme Klasik Dan Neorealisme, AhoTalk! Available at: https://ahotalk.wordpress.com/2015/06/13/theory-talk-realisme-klasik-dan-neorealisme/ (Accessed: 17 October 2023).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H