Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Puisi: Lelaki Lunglai, Berjalan Membangkai

Diperbarui: 27 Februari 2023   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: uplifers.com

Sebuah Puisi:

Lelaki lunglai, berjalan membangkai
karya Syifa Susilawati

Seorang lelaki,
Ia tidak mampu melahirkan kata-kata
Sebab matanya tak membaca manusia
Ia luput membaca dunia

Waktu telah menelan dirinya
Membuang jiwanya ke jurang celaka
Menghanyutkan ia bak bangkai arwana
Terempas terbanting batu-batu sungai
Hingga lebam, lungkai mati dan membangkai

Ia tak sanggup menangkap cahaya
Sebab jemari menutup matanya
Telinga ia buat tuli tak peduli
Mulut ia bungkam kaku dan legam
Tak sanggup membela sesiapa
Sekalipun kelaliman menabuh genderang perang
Sekelilingnya
Kerusakan bumi yang dicintainya
Ia terima sebagai takdir
Ia telah gugur sebagai manusia bernyawa
Ialah mayat yang berjalan
Ia miskin
Iman,
Ia miskin ilmu

Dus-
Ialah helai debu
Yang dibawa kesana kesini oleh angin
Tunduk patuh pada penderitaan

Ialah kehilangan harapan
Tak sanggup bernyala atau berkata-kata
Kosong, ia tak lagi sanggup memimpin-melawan
sebab ia malas membaca dunia

lelaki lungkai,
berjalan membangkai
ia telah mati sedari hidupnya

Garut, Februari 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline