Kepalamu akar serabut
Tak mampu menangguhkan batang
Andai petani merontokkan tanah dengan cangkulnya
Di sekelilingmu
Kompi-kompi bayangan tidak lagi menenteng senjata
Atau dihantar roda-roda pedati melaju
Ke medan laga
Gawai mengawang di buta
Di tangan mereka
Kelam dunia oportunis
Sendiri-sendiri
Di bunga-bunga pikiranmu
Daun perubahan berubah menjadi artis korea
Semangat porak poranda
seperti keegoisan membombandir
Membanjiri kemalangan dengan darah yang tidak lagi peduli
Kau memancang, dengan lembayung
Menunggangi pagi, dan mengemis cahaya matahari
Gelap ke terang hingga gelap lagi
Gawai masih mengerumuni kompi-kompi
Kompi tidak lagi menenteng senjata
Sebab dikerumuni gawai, mereka menaruh
pelatuk yang mengarah di pelipis
Mereka sendiri
Bangsa tak mati bersebab penaklukan
Atau penjajahan bangsa lain
Melainkan kegagalan kompi dan barak
Mempertahankan martabat kesadaran dan kepedulian
Maka saat itu pula
perjuangan telah padam sama sekali
2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H