Lihat ke Halaman Asli

Puisi "Syafaat Teduh"

Diperbarui: 4 April 2022   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : google 

karya Syifa Susilawati 

Di balik punggungan langit
aku tengah membayangkan jibril
Menyambut rombongan do'a yang kelelahan
Mencari tumpangan aamiin di waktu-waktu mustajab

Lalu di tengah kemacetan menuju stasiun langit
Sesosok lelaki yang suaranya menjelma kepakan burung merpati
Menundukkan keramaian, membelah sepi

Sepi dan tenang akhirnya akan menjadi
milik kita yang kehabisan tenaga
Dengan tengadah sepotong subuh yang berkali-kali
Menunggu harapan hidup di tengah kecamuk badai
dan keputusasaan ingatan menyeka dosa-dosa

Tangerang, 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline