Lihat ke Halaman Asli

Syifa Rahmi

Mahasiswa

Mengenal Wacana Lisan dan Tulis Lebih Dekat

Diperbarui: 27 Mei 2024   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Manusia dan bahasa adalah dua hal yang mustahil untuk dipisahkan. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi antar sesamanya. Bahasa menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Tanpa adanya bahasa, manusia akan kesulitan mengerti apa yang harus ia sampaikan kepada individu lain atau apa yang harus ia terima dari individu lainnya.

Dalam sebuah bahasa tentu memiliki unsur-unsur pembentuknya seperti kata, kalimat, paragraf, dan sebagainya. Wacana adalah salah satunya. Menurut pendapat Alfianika (2016:35), wacana merupakan rentetan kalimat yang saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan. Sedangkan menurut Keraf (2014:25), wacana ialah bentuk bahasa yang di dalam kalimatnya terkandung sebuah tema. Wacana adalah satuan bahasa yang paling lengkap dan paling tinggi di atas kalimat dengan korelasi dan koherensi yang tertinggi dan berkesinambungan. Wacana memuat awalan dan akhiran yang nyata dan disampaikan secara lisan ataupun tulis (Martutik, 2013:35).

Wacana terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah wacana lisan dan wacana tulis. Keduanya memiliki perbedaan utama dalam hal penyampaian wacana tersebut. Wacana lisan adalah wacana yang disampaikan secara lisan. Wacana lisan disampaikan melalui media lisan yang mengharuskan penerima menyimak untuk menerima, memahami, dan menikmati wacana lisan tersebut (Setiawan, 2012:34).

Wacana tulis merupakan wacana yang disampaikan secara tertulis. Jika wacana lisan disampaikan secara langsung dengan menggunakan bahasa verbal, wacana tulis menggunakan tulisan. Penyampaian isi atau informasi dalam wacana tulis dilakukan secara tertulis guna memudahkan pembaca untuk memahami dan mengerti informasi tersebut. Wacana tulis sering kita temui di media cetak (Widiatmoko, 2015:25).

Tulisan ini ditulis bersama Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.

Referensi:

Rahmawati, E., & Oktavia, W. (2020). Analisis Wacana Lisan Luar Kelas di Ruang Tunggu Terminal Tirtonadi Surakarta (Kajian Kohesi dan Koherensi). Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(1), 39-47.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline