Lihat ke Halaman Asli

Syifa Nur Awalia RIsmayandi

Mahasiswa Akuntansi

Akankah Era Digitalisasi Dapat Menggeser Profesi Akuntansi?

Diperbarui: 12 Oktober 2023   21:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Seminar Nasional

Era digital telah mengubah banyak aspek kehidupan kita, termasuk juga dalam dunia akuntansi. Apakah ini merupakan ambang batas bagi karir akuntansi?

Dalam era digital, teknologi telah memudahkan banyak proses akuntansi. Jadi, apakah era digital merupakan ambang bagi karir akuntansi? Jawabannya adalah tidak. Meskipun ada tantangan baru yang harus dihadapi, era digital juga membuka peluang baru bagi akuntan untuk mengembangkan karir mereka. Dengan memanfaatkan teknologi dengan baik, akuntan dapat menjadi lebih efisien dan efektif dalam pekerjaan mereka.

Sabtu (7/10/2023) telah dilaksanan Seminar Nasional Akuntansi "Etika Profesi Akuntansi dan Strategi Pencegahan Fraud", highlight dari seminar ini adalah peluang karir akuntansi dimasa depan yang bersaing ketat dengan era digital. Disamping itu juga pembahasan lainnya cukup menarik, seperti membahas etika dalam profesi akuntansi serta temuan fraud pada studi kasus investigasi audit yang dipaparkan langsung oleh 3 narasumber hebat yakni Dr. H. Muhammad Soleh Hapudin, Firman Jofani, dan Dr. H. Suripto.

Disini saya akan memberikan opini terkait temuan fraud pada studi kasus yang dipaparkan langsung oleh Bapak Firman Jofani. Beliau menjelaskan beberapa point penting mengenai audit investigasi dan alasan mengapa terjadinya tindakan fraud; salah satu alasannya terkait dengan kebutuhan perekonomian yang semakin besar pula sebab mengikuti perkembangan zaman dan memaparkan studi kasus yang (sudah) terjadi di Indonesia. Dari 3 kasus yang dijelaskan oleh beliau, saya paling tertarik dengan kasus anak perusahaan Garuda Indonesia yang menjain kerjasama dengan pihak lain dan langsung mengklaim laba selama 15th; padahal sebelumnya pihak GI mengalami kerugian dan status kerjasama masih berjalan dan terbilang baru saja terjalin. Dengan bukti temuan tersebut banyak tokoh - tokoh penting yang terlibat, bahkan KAP yang saat itu memeriksa turut terseret kasus ini.

Dari kasus GI kita diminta untuk berhati-hati dalam memeriksa laporan keuangan dan memberikan opini audit; mengingat profesi akuntansi cukup riskan untuk sebuah keputusan dimasa depan. Karena jika salah sedikit saja dampak yang dihasilkan cukup besar. Memang tidak mudah menjadi seseorang yang berprofesi dibidang akuntansi, belum lagi berbagai ancamam -dari luar- yang akan diterima cukup beresiko untuk peluang karir seorang akuntan. Namun di era gempuran tersebut kita harus tetap menjadi pribadi yang jujur dan transparan saat memberikan opini audit terhadap laporan keuangan. pantang pulang sebelum balance, berani mati!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline