Lihat ke Halaman Asli

Syifa Marnianti

Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Yuk Bijaksana Mengelola Rasa Cinta!

Diperbarui: 29 Oktober 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

sebagai seorang remaja yang kini sudah beranjak dewasa. aku, kamu, kita semua pasti pernah merasakan virus merah jambu melanda jiwa, ketertarikan terhadap lawan jenis memang hal yang lumrah dan memang fitrah nya demikian. dan membahas masalah cinta memang tak ada habisnya, meski air dilautan di jadikan tinta dan pohon di hutan di jadikan pena tetap saja cinta selalu eksis keberadaannya, sebenarnya cinta bukan perihal terhadap lawan jenis saja, tentunya hidup ini pasti banyak merasakan cinta, baik dari orang tua, keluarga atau orang-orang terdekat lainnya

tapi virus merah jambu yang satu ini (terhadap lawan jenis) lumayan meresahkan, maksudnya berhasil sekali membuat seseorang yang tengah kasmaran menjadi gelisah, galau bahkan bahagia seketika, apalagi anak muda yang sedang di landa kasmaran ini seringkali berubah-ubah moodnya, bisa sedih seketika lalu bahagia sejadinya, tapi sayangnya jika kita sebagai anak muda tidak pandai-pandai memfilter rasa ini tentunya akan terlalu berlebihan dan berdampak negatif pada kehidupan.

kemarin, seseorang bercerita kepada saya, mengenai pengalamannya yang ikut terseret masalah dalam kisah cinta temannya, sebenarnya ini kisah cinta anak muda yang mungkin masih labil dan kurang dewasa, sebut saja seseorang yang bercerita itu adalah Ace, dia menceritakan bahwa teman perempuannya, sebut saja si A, tiba-tiba menceritakan dirinya, usut punya usut ternyata ada strategi disana, dimana ternyata si A sudah tidak nyaman dengan pacar nya sekarang karena katanya, pacar nya terlalu posesif, melarang ini, melarang itu, pokoknya si A ingin menyudahi saja dengan beralibi bahwa ia menyukai Ace, padahal Ace tidak tahu apa-apa. singkat cerita ternyata pacar si A tidak terima, dan malah meminta Ace untuk bertemu dan mengajak berkelahi, Ace kira dia bisa bela diri, ternyata pacar si A itu hanya dikuasai amarahnya saja, yang alhasil ia kena batunya sendiri.

dari kisah tersebut, ternyata masih banyak anak muda yang belum memahami apa itu cinta, bahkan sebenarnya masih belum bisa di sebut cinta jika hanya pacaran, karena pembuktian yang nyata itu adalah ketika pria berani datang ke wali perempuan dengan niat serius untuk meminang perempuan tersebut dan melanjutkan ke jenjang pernikah yang sah secara agama dan negara, dimana cinta itu tumbuh dan dirawat agar meraih sakinah bersama.

lantas apa ribut soal cinta hal biasa? sebenarnya menyeramkan juga ya, apalagi ketika seseorang sedang tidak mampu mengendalikan dirinya, tentunya akal sehatnya tidak berfungsi dengan baik dan berakibat menghalalkan segala cara untuk mencapai hasrat amarah yang ia rasakan, ini permasalahan serius sebenarnya dan tentu pasti akan berujung pada hal yang tidak kita inginkan, lalu bagaimana sih kita menyikapinya? apakah membiarkan rasa itu tetap singgah atau berusaha menghalaunya?

perasaan cinta tak pernah kita undang kehadirannya, pada siapa maupun dimana, kita bisa saja tiba-tiba jatuh cinta bahkan tanpa alasan, tapi sebagai anak muda yang bijaksana sebaiknya jangan terlalu ruwet dengan masalah cinta yang belum tentu seseorang itu akan menjadi jodoh kita, karena banyak yang lebih penting sekarang. biarkanlah perasaan cinta dan lainnya saling berjalan beriringan pada porsi nya masing-masing, tak perlu kita halau keberadaannya tapi cukup rasakan keberadaan positif nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline