Lihat ke Halaman Asli

Sahifa Mutawally Syifa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara

Inisiatif INBI dalam Menggerakkan Anak Muda dengan Meningkatkan Kesadaran Politik di Tengah Pesta Demokrasi

Diperbarui: 10 November 2024   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: @official_inbi (Instagram)

Mengingat akan perayaan Pesta Demokrasi di Indonesia maupun mancanegara yang sedang berlangsung, divisi Sosial Masyarakat dan Politik (SosMasPol) dari Insan Nasional Bestari Indonesia (INBI) memiliki tekad untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran politik di kalangan anak muda. Hal ini didasari pada fakta masih banyak golongan muda yang cenderung tidak mengetahui betapa krusialnya keterkaitan mereka dengan politik serta manfaat politik itu sendiri bagi mereka, terutama di periode Pesta Demokrasi saat ini.

Maka dari itu, tim kajian internal SosMasPol INBI mengkaji berbagai fenomena dan anomali yang terjadi di kalangan anak muda, yang mana dapat berkaitan langsung atau tidak langsung dengan Pesta Demokrasi. Kendati demikian, INBI mengadakan live Instagram sebagai medium diskursus untuk anak muda dengan mengusung tema "Membangun Kesadaran Politik di Kalangan Anak Muda". INBI menghadirkan salah satu dosen Ilmu Politik dari Universitas Sumater Utara, Mujahid Widyan Saragih, S.IP., M.IP., sebagai pemateri.

Adapun tujuh fokus pembahasan yang diangkat bersama pemateri adalah:

  • munculnya anak muda sebagai pejabat publik hasil Pileg 2024, namun dianggap sebagai produk dari nepotisme,
  • rendahnya partisipasi anak muda dalam partai politik dan kecendrungan anak muda terlibat dalam politik melalui kelompok kepentingan, seperti sukarelawan,
  • proses regenerasi di dalam partai politik yang melibatkan anak muda mengalami keterhambatan,
  • beberapa anak muda yang terlibat dalam partai politik terjebak sebagai konsumen aktif (penonton) tanpa memberikan kontribusi perubahan signifikan,
  • potensi anak muda dalam dinamika politik di tengah dominasi artis dan influencer yang terjun ke panggung politik,
  • pengaruh keterlibatan anak muda sebagai bagian dari mesin pemenangan dalam salah satu pasangan calon, dan
  • kritik terhadap strategi politik yang mengemas produk politik untuk menggaet anak muda, seperti konser musik, joget bersama, dan lomba game dalam meningkatkan partisipasi politik yang berkualitas.

Bang Mujahid sebagai pemateri memaparkan penjelasan yang sangat komprehensif dan memuaskan. Beliau menegaskan bahwa edukasi politik dan keteladanan yang diberikan kepada generasi muda harus mampu menciptakan perubahan yang konkret, bukan sekadar teori. Berbagai informasi politik yang diterima oleh anak muda melalui berbagai platform media sosial dan kanal berita juga ternyata belum cukup memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan nyata yang mereka hadapi, khusunya isu-isu yang menyangkut sulitnya lapangan kerja serta permasalahan lingkungan yang terjadi saat ini. Untuk itu, generasi muda harus dipersiapkan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut, karena mereka merupakan tumpuan harapan bagi kelangsungan masyarakat di masa depan.

"Meningkatkan peran anak muda melalui perbaikan gerakan aktivisme serta penguatan akademisi sebagai fasilitator perubahan dapat menjadi strategi untuk peningkatan kesadaran politik di kalangan anak muda," jelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline