Lihat ke Halaman Asli

Syifa Fauziyah

Mahasiswa Guru

Obelisk dan Negara Sekuler

Diperbarui: 20 April 2021   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: tourkeeropa.com

Salah satu potret obelisk yang berada di Mesir. en.wikipedia.org

Dari sekian banyaknya jumlah peninggalan dari peradaban kuno dunia, salah satunya adalah Obelisk. Obelisk yang berada di Mesir ditandai sebagai Obelisk Kuno. Lalu tahukah Anda apa itu Obelisk Kuno? Obelisk merupakan peninggalan Mesir kuno yang menjadi simbol Pemujaan terhadap Dewa Matahari. Namun yang menarik, di beberapa negara Barat, Obelisk justru digunakan sebagai simbol-simbol penting negara.

Kamus sejarah menyebutkan bahwa Obelisk merupakan simbol sinar matahari yang ditinjau dari segi bentuk. Substansinya terikat dengan simbolisme umum sebuah batu. Mitos menyebutkan bahwa obelisk menjadi tempat kenaikan cahaya dan matahari sebagai roh yang menembus sebagai akibat dari posisinya yang tegak dan titik pyramidal dimana cahaya itu berakhir.

Obelisk yang berada di Mesir merupakan peninggalan dari peradaban Mesir Kuno, namun tahukah anda bahwa di beberapa negara sekuler, Obelisk menjadi salah satu simbol penting negara. Negara sekuler disini ialah suatu negara yang menggunakan sistem sekuralisme dimana negara itu menjadi netral dalam permasalahan agama dan tidak mendukung orang yang tidak beragama ataupun orang yang beragama.

Salah satu negara sekuler yang memiliki obelisk adalah Amerika Serikat. Tepatnya di Washington DC, bangunan ini selalu menjadi sorotan orang-orang karena terletak di Ibu Kota. Bangunan ini terinspirasi oleh model arsitektur Romawi dan Yunani.

Obelisk yang terdapat di Washington ini biasa disebut dengan "Monumen Washington". Pada masa kesepuluh atau sebelas abad obelisk pernah jatuh dan menjadi lima bagian dikarnakan gempa bumi hingga ada yang tertimbun tanah dan terkubur sedimen lalu ditemukan lagi pada pemerintahan Paus Julius II.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline