Usia dini atau golden age adalah masa emas anak dan masa ini penting untuk mengoptimalkan kemampuan seorang anak agar dapat tumbuh cerdas, golden age berkisar antara 0-5 tahun. Pada umunya, anak usia dini cenderung lebih suka bermain dari pada belajar.
Agar anak usia dini tertarik untuk belajar, maka perlu cara atau sarana yang bisa membuatnya tertarik untuk belajar. Sebab belajar di usia dini merupakan permulaan untuk mengembangkan potensi kognitif, sosial, bahasa, emosi, moral, dan konsep diri yang dimilikinya.
Di era modern ini, salah satu sarana belajar yang digemari oleh anak-anak adalah melalui media interaktif, dan lagi-lagi kartun tetap menjadi pilihan bagi mereka. Salah satu kartun televisi yang populer dan mengandung pelajaran tersirat yang berkarakter serta pantas disuguhkan kepada anak-anak adalah kartun Upin dan Ipin.
Kartun Upin Ipin ini diproduksi oleh Les' Copaque Production dari Malaysia sejak 2007 ditayangkan di MNC TV. Di tahun 2017 kartun Upin dan Ipin ini berhasil mengalahkan jumlah rating sinteron di layar televisi , tentu merupakan pertanda bahwa serial ini digemari oleh mayoritas masyarakat Indonesia, terutama kalangan kanak-kanak. Selain sebagai media hiburan, kartun ini mengajarkan value moral sejak dini.
1. Upin dan Ipin sebagai Hiburan
Animasi kartun dua anak kembar beserta kawan-kawannya ini didesain lucu sesuai objek anak-anak dengan latar belakang pedesaan. Dan menyajikan episode-episode yang menarik sesuai dengan kehidupan anak kecil, di setiap episodenya selalu menampilkan gambaran keseharian anak-anak yaitu bermain dan bersenang-senang.
2. Upin dan Ipin mengajarkan nilai kekeluargaan
Salah satu nilai kekeluargaan di serial ini berupa kasih sayang sesama anggota keluarga. Adanya adab dan tata krama kepada yang lebih tua, ditampilkan Upin dan Ipin selalu patuh kepada Opah. Dan Opah sebagai pendidik juga penuh kesabaran, dan memberikan contoh yang baik bagi cucunya. Sopan santun terhadap gurunya, dsb.
3. Upin dan Ipin mengajarkan Toleransi
Sama halnya dengan Indonesia, Malaysia adalah negara yang memiliki beragam suku dan agama. Untuk menjaga keutuhan persatuan, maka pendidikan toleransi ditumbuhkan sejak dini, salah satunya melalui film upin dan ipin. Tidak hanya berasal dari melayu saja, tokoh-tokoh di film ini memiliki keturunan di berbagai negara. Seperti, Jarjit Singh berketurunan India, Mei-Mei bersuku Cina, Santi berasal dari Indonesia.
Nah, adanya berbagai perbedaan, nilai toleransi adalah kunci untuk merekatkan persatuan dan kesatuan di negara yang heterogen. Semoga Indonesia juga menyajikan film karakter seperti upin dan ipin.
4. Upin dan Ipin mengajarkan nilai-nilai Agama (Taqwa)
Di serial kartun ini, selain menghibur bagi penonton juga menyelipkan nilai-nilai religius, seperti sholat,berwudhu, mengaji, berdo'a sebelum makan, mengucapkan salam, berziarah kubur, bersedekah.
5. Upin dan Ipin mengajarkan nilai-niali Sosial
Interaksi sesama kawan-kawan dan tokoh lain orang lain menghasilkan nilai-nilai sosial yang lebih peka terhadap lingkungan sekitar, saling tolong menolong, gotong royong, menjaga kebersihan lingkungan, menjenguk teman yang sedang sakit.
6. Upin dan Ipin mengenalkan pengetahuan
Kartun Upin dan Ipin ini terdapat pengetahuan baru bagi anak-anak, seperti mengenalkan huruf hijaiyah, huruf abjad, mengenalkan sayur-sayuran dan manfaatnya.