Lihat ke Halaman Asli

Review Artikel "Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya"

Diperbarui: 24 Oktober 2023   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama :Syifa Chairunisa Auliawati

Nim    : 212111050

Kelas  : Hukum Ekonomi Syariah 5B

Matkul :Sosiologi Hukum

REVIEW ARTIKEL

Judul Artikel : Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya

Penulis : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.

Review Artikel "Dampak Pernikahan Dini dan Problematika Hukumnya"

 

Artikel ini membahas mengenai dampak pernikahan dini dan problematika hukumnya di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan sebagimama Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan di luar ketentuan peraturan-perundangundangan, atau penrikahan di bawah usia yangdirekomendasikan oleh peraturan perundang-undangan.Pernikahan dini merupakan permasalahan sosial yang disebabkan oleh banyak faktor, antara lain; dampak seks bebas, demoralisasi dan sikap buruk generasi muda. Dampak pernikahan dini menyebabkan kualitas rumah tangga menjadi kurang baik, baik dari segi kesehatan reproduksi, maupun dari segi psikologi persiapan dan ekonomi keluarga, sehingga membawa dampak perceraian, dan tidak terkelolanya kualitas pendidikan anak.

Pernikahan dini sangat rentan terhadap perceraian. Jika kita melihat fakta pernikahan pasca hamil: jumlahnya terus meningkat dan banyak melibatkan anak-anak usia sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Penjahat rata-rata adalah teman dan pacarnya, sepasang suami istri dari pernikahan hal ini terancam oleh permasalahan sosial dan ekonomi. Masa depan keluarga (anak dan istri) suram karena putus sekolah. Risiko Perceraian dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Atas nama penulis dan keluarga (suami), pengecualian perkawinan saja Jadi ini adalah upaya untuk melarikan diri dari hukum. Bagi keluarga korban (perempuan), pernikahan dini merupakan upaya menyembunyikan keluarga dan rasa malu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline