Euglenaphyta atau Euglenales merupakan bagian dari spesies uniseluler Clorophyta ( ganggang hijau ). Euglenaphyta memiliki dinding sel, kloroplas, ribosom, vakuol kontraktil, badan golgi, nukleus, ia memiliki pigmen utama yaitu klorofil a dan b, serta pigmen tambahan seperti karotenoid. Euglenaphyta juga memiliki flagella unik yang ketika dilihat menggunakan mikroskop Euglena akan terlihat seperti bergerak-gerak. Euglena melakukan reproduksi umumnya secara aseksual. Euglenaphyta mampu tinggal pada semua perairan termasuk perairan yang kotor.
Dengan keunikan habitat nya yang mampu ke perairan kotor Euglenaphyta memiliki manfaat sebagai bioremediasi, Euglenaphyta dapat membersihkan polusi perairan yang mengandung logam berat dan zat organik yang terkontaminasi di sekitar tempat ia hidup seperti ikan sapu-sapu yang juga dapat membersihkan perairan sekitar
Sebagai organisme Fitoplanktonik, Euglenaphyta merupakan sumber makanan bagi organisme lain di rantai makanan akuatik, seperti hewan Zooplankton dan ikan kecil. Mereka berperan pentin dalam menjaga kelangsungan hidup dan keanekaragaman hayati.
Salah satu spesies Euglenaphyta pun ada yang bisa menjadi bahan dasar agar-agar namun pembuatan agar-agar dengan bahan dasar alga ini kurang efisien jika di bandingkan dengan bahan utama agar-agar yang menggunakan alga merah, spesies alga tersebut adalah Euglena Gracilis. Euglena Gracilis menghasilkan polisakarida yang disebut dengan paramylon, yang merupakan sumber karbohidrat yang berlimpah-limpah dalam sel nya. Paramylon sendiri ternyata memiliki banyak kegunaan, diantara nya yaitu :
• Sumber Energi alternatif : Beberapa penelitian telah mengeksplorasi pengunaan paramylon sebagai bahan produksi bio-bahan bakar seperti bioetanol dan biohidrogen
• Sebagai Kosmetik : Beberapa penelitian telah menunjukkan potensi paramylon dalam aplikasi kosmetik, seperti bahan pengikat atau bahan pelembap dalam produk perawatan kulit.
• Suplemen Kesehatan : Paramylon juga memiliki potensi sebagai suplemen kesehatan karena sifatnya yang berserat dan dapat membantu pencernaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paramylon dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol dalam tubuh, serta mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Meskipun paramylon memiliki potensi dalam berbagai penggunaan ini, penelitian lebih lanjut dan terus meneurus diperlukan untuk mengoptimalkan produksi dan penggunaannya dalam skala yang lebih luas.
Bahkan ketika Euglenaphyta telah mati ia masih memiliki manfaat. Ketika euglena mati, mereka memasok nutrien penting ke dalam ekosistem air seperti nitrogen dan fosfor, melalui dekomposisi mereka oleh mikroorganisme pemakan bangkai. Ini membantu menjaga ketersediaan nutrien yang penting untuk pertembuhan organisme lain dalam ekosistem.
Dari pembahasan di atas dapat kita tarik kesimpulan ya teman-teman bahwasanya dimanapun sebuah makhluk hidup tinggal ( di tempat kotor maupun bersih ) pasti memiliki kegunaan yang tidak terduga. So, don’t judge by cover ya gengs !