Tentu saja, ketika kita berbicara tentang media sosial, kita perlu melihat sesuatu yang ditampilkan di media sosial. Iklan adalah konten yang disajikan oleh orang-orang yang memiliki akun, seperti foto, video, dan teks. Akun yang sering diunggah dapat dibagi menjadi dua jenis: akun pribadi dan akun milik organisasi, institusi, atau perusahaan.
Akun milik pribadi biasanya terus membuat akun sebagai pengunggah konten untuk berbagai tujuan seperti viralisasi. Namun, situasinya berbeda untuk akun yang dikelola atau dikelola oleh organisasi, otoritas, agensi, atau perusahaan. Akun yang dikelola oleh organisasi atau perusahaan memiliki tujuan yang berbeda dengan akun pribadi.
Akun perusahaan mengunggah konten untuk berbagai tujuan, termasuk: B. Media untuk branding, media untuk pemasaran (nilai jual), media informasi, dan beberapa tujuan lainnya.
Tentu saja, saat menerbitkan konten, penulis konten perlu mengelola konten agar berfungsi dengan lancar dan mencapai hasil yang diinginkan organisasi.
Dari pengalaman saya, ketika mengelola konten dengan akun media perusahaan, penulis konten melakukan beberapa langkah.
1. Jadwalkan unggahan
Tergantung apa tujuan kita membangun media sosial. Misalnya, jika sebuah perusahaan atau organisasi melakukan aktivitas sehari-hari, konten yang disajikan dijadwalkan setiap hari karena perusahaan biasanya ingin mendokumentasikan aktivitas tersebut dan mengubahnya menjadi konten.
Konten tersebut kemudian disajikan dalam bentuk cerita di platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube, bahkan dalam bentuk live streaming. Tergantung SDM (Sumber Daya Manusia) yang tepat.
2. Peka terhadap tren populer
Apa pun yang ingin Anda jual, pasarkan, atau promosikan di media sosial, pembuat konten biasanya harus peka terhadap topik yang sedang populer saat ini. B. Jika perusahaan menjual. maka, kita menyempilkan konten kita itu adalah sebuah promosi yang di landasi oleh isu yang ingin kita bahas.
Dengan begitu publik biasanya lebih perhatian pada konten kita karena ada isu yang populer tersebut, dan jika kita menyempilkan produk kita maka publik akan memperhatikan juga produk kita. Untuk itudalam penyajiannya seorang kreator membutuhkan kreativitas dalam membuatnya.
3. Menetapkan Sasaran Dan Memilih Saluran
Pakar komunikasi Harold Lasswell (dalam tulisanya yang berjudul the structure and function of communication in society) mengingatkan bahwa betapa pentingnya menetukan elemen "ke pada siapa" (to whom) dalam perancangan strategi komunikasi.
Dengan cara ini, kita benar-benar perlu mempersiapkan tujuan kita. Kedua, jika Anda sudah tahu, penting untuk mengetahui jenis properti media yang sesuai dan media yang biasa mereka gunakan.
Misalnya jika kita menjual produk untuk anak muda, kita akan menyajikan konten dengan foto dan video karena itu adalah konten yang disukai anak muda.